Tentang Niche Blogger vs Life Style Blogger

by - August 19, 2015

niche blogger vs lifestyle blogger


Beberapa waktu yang lalu di komunitas blogger khusus padusi yang saya ikuti sedang seru-serunya membahas pro-cons antara menjadi spesialis blogger atau general blogger.  Yang spesialis biasa disebut sebagai niche blogger, you name it lah; ada travel blogger, food blogger, fashion blogger dan seterusnya dst.  Sedangkan general blogger sekarang mengusung julukannya sebagai life style blogger.

Sebagai seorang yang banyak maunya, jika saya mengkhususkan diri pada tema tertentu ibarat mengungkung diri sendiri.  Gue bisa tenggelam dalam kolam penasaran kalo kayak gitu !  Karena pikiran idealis saya adalah ketika kita sudah membuat suatu komitmen [a.k.a pada apapun] once we make an exceptions and excuse, it won't be surprise if there are more to come. Menyangkut blogger, jika dari awal sudah mendeklarasikan diri sebagai fashion blogger ya mungkin baiknya stay di situ.  Ketika travel blogger mengulas masakan di kota yang dikunjungi terkait perjalanannya, I think it is still ok but remember to back on the track which is travel.  Kembali ke fitrahnya, #halagh !

"Being a specialist is good, but generalist is neither bad"  
-self quote-

Mungkin life stye blogger oleh kalangan tertentu dikategorikan sebagai blogger palu gada; apa elo mau gue ada.  Ada pula yang menyebutnya sebegai blogger galau, gak jelas maunya apa.  Bisa jadi ini merujuk pada istilah sebelumnya yang menyebut si life style blogger ini sebagai random blogger. Secara harfiah dalam Bahasa Inggris, random dapat berarti acak atau tanpa tujuan.  Jadilah blogger galau !

Si galau ini, hari ini menulis topik A.  Esok hari beda lagi.  Walau demikian, dari yang saya perhatikan tidak sedikit life style blogger membuat artikel yang sedang IN atau marak, sesuai dengan julukannya 'kan ?  Berarti dia konsisten dengan "kegalauan"nya.  hehehe.

Even worse, si generalis ini disebut sebaga blogger pesanana.  Apa yang dipesan, itu yang ditulis. Is it only for life style blogger ?  Nope !  Karena tidak sedikit juga spesialis yang membuat postingan atas permintaan.  

"No man can be a pure specialist without being in the strict sense an idiot"

Keuntungan menjadi niche blogger adalah user sudah tahu siapa yang harus dihubungi.  Sedangkan sang generalis harus bersaing dengan segambreng kompetitor lainnya.  Itu 'kan bedanya antara dokter spesialis dengan dokter umum ?   Papan dokter umum bisa ditemukan di hampir setiap jalan. Bandingkan dengan papan iklan dokter spesialis.  Mau ke spesialis THT, ndilalah yang di sebelah rumah dokter gigi, ya gak nyambung.  

Diah Didi dan Vania Samperuru adalah sedikit dari niche blogger yang saya tahu yang sudah mumpuni di bidangnya.  Mak Diah ini sukses dengan dapurnya sampai-sampai diberi kepercayaan dan keleluasan membuat berbagai masakanan yang bahannya disupport oleh sang sponsor/user.  Sedangkan Vania, benderang dengan food fotografinya hingga hasil jepretannya dibooking oleh nama-nama terkenal industri makanan, salah satunya Nutrisari.

But it doesn't mean generalist can not earn money well.  

Life style blogger can have chopper view, broad range of interest, tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi dan lentur.  Ikut lomba iya, job review hayuk, diajak jalan-jalan mau, nulis buku ayok, diundang event dengan senang hati, Anda bisa teruskan sendiri aktivitas apalagi yang biasa dilakonin oleh seorang life style blogger.  Beraneka ?  Iyess !  Looks galau ?  Definitely not !  Coba aja blog walking ke laman life style blogger maka akan kita temukan postingan yang lebih berwarna.

Kalaupun nanti si life style blogger ini bakal kewalahan dengan beragam kategori di blognya, it is something blogger can work on.  Kalau memang sang blogger yakin bisa komit jika punya laman tambahan sesuai kategori, sang blogger bisa ternak blog alias punya lebih dari satu laman.  Mau tetap setia satu blog karena khawatir jika mendua-mentiga blog bakal keteteran, juga it's oke.  Selalu ada cara kok untuk mengelola kategori blog dengan mekanisme yang cerdas. You can always find a way, believe that.

"Jack of all trades, master of many"


Lalu bagaimana dengan turns them into money ?  Kan sudah disebutkan tadi ya, opportuniti life style blogger apa aja.  Kesempatannya banyak apalagi di industri yang trendnya ke digital seperti sekarang ini.  Kesadaran product owner akan menggunakan blogger sebagai publicist is going stronger.  Sisanya murni bagaimana kita menjemput rezeki.  Simak aja sepak terjang teh Ani Berta kalo perlu contoh life style blogger yang sudah turns herself into full time blogger.  She is one of the living model I know in person.

At the end, menulis adalah salah satu talenta yang embedded dengan seseorang.  Sedangkan minat tumbuh karena stimulan dan kebiasaan.  Menulis itu bisa jadi kombinasi harmonis antara keduanya; talenta dan minat.  Jadi ketika ngeblog menjadi bagian dari petualangan jiwa, there is no right or wrong.  It is purely your choices.  How you live with that and be responsible, is what really matters.

So, keep blogging !


Picture image title from Pixabay with personal modification.


You May Also Like

59 comments

  1. Penasaran dg Vania samperuru. Thanks ya jadi tau nama itu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mak Uwi, Kalo dirimu suka fotografi, suka deh lihat blog and IG-nya VS itu.

      Delete
  2. Jadi lebih mudeng. Tapi saya tetap suka nulis macem2. Makasih mbak. Tulisannya bermanfaat sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enjoy aja dengan pilihannya mba Adit.
      Senang berbagi jika tulisannya bermanfaat.

      Delete
  3. Salam kenal. Membaca tulisan ini saya tersadar krn blog saya palu gada hahaha...Sampe skrg blm ketemu passionnya dmn. Ya keep writing aja soalnya rezeki drmn selalu ada. Kita tinggal menjemputnya. Kembali lagi ke pesan akhir tulisan di atas, there is no right or wrong. It it purely your choices in writing..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akur mas Didik.
      Salam kenal juga, terima kasih sudah mampir.

      Delete
  4. Aku tetap pilih jadi lifestyle blogger, Mbak Ratna. Bukan apa-apa juga, sih. Hanya karena aku belum punya spesialisasi dalam menulis. Dan ingin nulis tentang macam-macam juga. Betul, jadi spesialis adalah pilihan. Ini pun berlaku untuk semua profesi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mba Nunik. Yang penting integritas, seperti kata simbah Warren Buffet. Manusia tanpa integritas silahkan ke laut ajeh ! hehehehe

      Delete
  5. Hahaha, suka dengan tulisan ini. Terutama kalimat terakhir. Aku punya dua blog, yang khusus travel umurnya baru hitungan bulan. Tapi yang random sudah bertahun2 dan orang mengenali aku yang katanya travel blogger justru bukan karena travel blog itu tapi sudah sejak masih nulis di blog pribadi yang isinya macam2. Kesimpulan awam aku, branding itu tercipta dengan sendirinya melalui rekam jejak kok. Dan kita makin lama makin tahu kemana arah kita ngeblog. Jadi nikmati saja proses dan hasilnya, yang penting enjoy....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, Personal Branding juga PR tuh, Don.
      Alhamdulillah kalo dirimu udah dikenal dengan "judul" khusus, sesuatu banget tuh. Kepp up the good work, say !

      Delete
    2. Setuju Mak Donna. Aku kuliah speliasis blog belum rampung-rampung karena menulisnya masih sedikit.
      Ratna salam kenal. Aku lagi mau bikin kategori di blog. Nyalin kategorimu ya. Gak plek banget kok.

      Delete
    3. Salam kenal juga Tri (Atau Sapta ?).
      Feel free untuk nyalin kategori ^_^

      Delete
  6. aku juga lagi bingung.. tapi cenderung ke lifestyle.. kynya deh.. hmmm..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jalanin aja, mba Tetty. Lama-lama ketemu kok polanya.

      Delete
  7. Hahaha pengen juga nih kapan kapan nulis begini
    just had a second thought
    tapi udah gambaran pikiran aku banget jadi lifestyle blogger, eh tapi punya travel blog juga ding :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi, ini bukan tulisan galau tapi statement.
      Dirimu mah ketahuan ternak blog, kalo aku mah belum berani mendua-mentiga ^_^

      Delete
  8. Saya memilih jadi lifestyle blogger/galau/random karena.... Saya nyaman nulisnya dan dari awal ngeblog tujuannya adalah "saya" bukan "topik/kategori tulisan" saya. As simple as that. Hehehe, boleh donk narsis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Do what you love, mba Noniq. Happy blogging ya !

      Delete
  9. spesifik emang lebih asyik dibanding generalis :)

    tapi, saya pribadi lebih seneng jadi blogger lepas tanpa perlu embel2 dll
    he he he

    intinya sih hobi nulis aja gitu...

    ReplyDelete
  10. Kembali ke niat awal sih. Aku ngeblog bukan untuk popularitas atau cari duit. Jadilah random blogger hingga sekarang. Hahahaha :D

    ReplyDelete
  11. Menarik banget tulisan ini, mak. Jadi tau perbedaannya (maklum Blogger pemula, eh, saya blm pantes disebut Blogger deng). Sejak bergabung dengan komunitas Blogger, mata saya jadi terbuka lebar, begitu banyak blogger2 andal yang bener2 produktif menghasilkan (ya tulisan, ya uang, ya hadiah, dll). Bahkan hal remehpun bs jadi postingan. Saya blm bisa begitu (sebulan paling cuman 2 postingan, hiks. Sedih). Namanya juga masih belajar. Belajar untuk bs juga ngikutin jejak Blogger2 andal. 3 nama Blogger di postingan ini aja baru aku tau, mak. Heheehe...ke mana aja ya? Jadi, keep writing aja ya, mak? Oke, noted!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Welcome to blogger world ! Ikutan komunitas salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi untuk menulis. Aku juga di awal blogging begitu. Sebulan cuma posting 1 ^_^

      Delete
  12. Nice writing, Mbak :)
    Saya termasuk penulis gado-gado. Karena masih sulit untuk komit dengan satu tema aja.

    Suka sekali dengan paragraf terakhir :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mba Lia. My pleasure you like this post.

      Delete
  13. Well said mak. Dari dulu aku tuh konsisten, konsisten dengan palu gada nya, hihihi. Soalnya bingung juga karena belum punya niche khusus. Cuma memang dalam perjalanannya, aku punya blog lainnya yang dikhususkan dengan niche yang aku suka, contoh : soal yoga. Tapi so far, masih nyaman juga dengan lifestyle blogger. Kenapa? Itu udah dituliskan sama mak Ratna. Cuma masih belum PD aja sih kalau harus bilang dapat ini itu dari blogging. (*khawatir Riya), meskipun sebenarnya bisa saja menginspirasi ya. Masih ada yang lebih hebat juga kayanya dari aku. Aku ngikut Makpuh Indah juli aja, diem2, yang penting lancar :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you mak Pon ! I owe you big one as you are the one who introduce me to an fascinating group of women with same interest. Bless you.

      Delete
  14. hehe serasa ada yang nyoleks bahu habis baca post ini.....gue banget, random writer *masih malu ngaku blogger* :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sini, aku colek lagi biar ngga malu jadi blogger hehehehe

      Delete
  15. Apapun trayek bloggernya, yang penting bisa melepaskan desakan ide dan pikiran lewat tulisanm mbak. hehhehe. Sip postingannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas, beragam desakan ide dan pikiran itu yang bisa bikin gelisah kalau gak disalurkan, hehehe

      Delete
  16. Sy review blogger kali yah.. semuanya gw review hahaha. Kadang2 'sok pintar' ngajarin bahasa Korea lah, editing video lah., apalah tapi gk pake curhat apalagi galau. Friendster sudah tutup,gk jaman lagi nulis galau2an. Eh ngomong2 masih ingat Friendster kan? Hahahahaha #anaksocmedjamanbatu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Friendster udah almarhum, mbak'e
      Kita satu maqom nih, kayaknya. Nulis apa aja :)

      Delete
  17. Iya dulu pernah memecah blog jadi 2, tapi ya itu susah kalo harus update semuanya, alhasil yang satu diistirahatkan dulu, fokus satu dulu aja, makanya isi blog jadi campur-campur :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itu juga yang masih saya khawatirkan makanya masih setia dengan 1 blog aja.

      Delete
  18. Masih belajar untuk menulis, jadi ya apa saja ditulis karena niatnya kan untuk berbagi ya :)

    ReplyDelete
  19. wawwww. kalau aku mau jadi beauty blogger kok ya dandan angot-angotan. mau jadi food blogger jarang masak dan jarang makan di luar. mau jadi fashion blogger, takut mati gaya pas lagi males dandan hahaha jadi lifestyle blogger ajalah. lifestyle blogger juga bisa dibikin spesifik loh. misal aku temanya perempuan dan apapun yang family friendly. jadi kalau diajak klien untuk off road dan review mobil gitu kan nggak mungkin juga. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo gitu, dirimu bisa jaid blogger angot-angotan xixixixi
      anyway thanks for comment

      Delete
  20. aku sendiri lebih suka menjuluki diri sebagai personal blogger hahaha untuk bacaan aku ngebaca semua, meskipun yaa yang specialist lebih menyenangkan sih karena emang mereka fokus di niche-nya, jadi puas mau ngubrek-ngubrek tentang makanan / fashion / beautynya. tapi lifestyle blogger jg menarik untuk dibaca :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau aku nulis apa saja yang menyenangkan hati, syukur-syukur bermanfaat bagi yang membacanya :)

      Delete
  21. Buatku, menulis karena memang aku suka nulis apa saja, yaa, jadilah blog ku random dan sembarang, hehe
    Thank you, tulisan yang okee

    ReplyDelete
  22. sebenernya sih aku udah tau passionnya kmana.. tapi ya itu.. ke lifestyle.. hihihi
    tapi lebih ke make up (lipstick sih pastinya) sama makanan kali ya soalnya doyan makan..
    berusaha lebih sesuai niche sih walaupun masih tetep lifestyle.. hidup lifestyle hehhee

    ReplyDelete
  23. Dari dulu pengen banget jadi blogger yang bertema gadget, tapi belum kesampaian. :(

    ReplyDelete
  24. Waa senangnya nemu blog ini. Jadi semangat nulis lg :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo cemungudtt! ^_^
      Terima kasih sudah mampir mba Intan.

      Delete
  25. Keren Mbak ulasannya, membuat saya lebih pede utk mendeklarasikan diri sebagai lifestyle blogger.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah menyempatkan untuk mampir dan komentar. Salam kenal ^_^

      Delete
  26. kena banget deh tulisannya mbak

    ReplyDelete
  27. Thanks mba Ratna share nyaaa.. akhirnya aku ngga perlu galau lagi mengclaim diri sebagai lifestyle blogger hihii.. masih banyak peluang yaah ternyata :D

    www.inkaparamita.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mba Inka.
      Katanya ngga baik kalo kelamaan galau hihi

      Delete
  28. Woww..tulisan lama tapi masih nangkring di first page google, keren mbak ratna..pas banget lagi mau publish tentang alasan jadi lifestyle Blogger hahaaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nongol sendirian di antara postingan berbahasa enggres ya? ^_~
      Welcome to the lifestyle blogger club!

      Delete
  29. Awalnya kayak gak semangat sih bikin blog yang gak ada tema nya.. Tapi lama lama setelah ada beberapa postingan jadi kayak terarah gitu dan jadi punya banyak tema dengan cerita berbeda.. Baru tau sihh.. Blog blog galau kayak blog aku dinamakan dengan "blog lifestyle"

    ReplyDelete
  30. Wah,
    Aku termasuk si galau galau itu mba...

    Gimana dong ya,
    Tp menurut dirimu gpp kan ? Oh udah dijawab ditulisannya.

    Aku suka bgt sama tulisanmu mbakkk,
    Aku suka...
    Heheeh

    ReplyDelete
  31. penjelasannya agak berbeda dari yang aku baca di bloggernya org luar. tapi terimakasih ya sudah nulis artikel ini, jadi lebih luas lagi pandangannya :)

    ReplyDelete

Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !