Kuki Cafe Bogor

by - January 09, 2018

Nggak salah pilih tempat waktu janjian sama Evrina (www.evrinasp.com) untuk praktek motret; yaitu Kuki Cafe Bogor.  Padahal mulanya hanya untuk menyiasati meeting point yang "sama-sama enak" untuk kita berdua. Evrina dari arah Utara, sedang saya dari bagian timur Bogor. By feeling aja menyebutkan Kuki Cafe karena kita berdua belum pernah ke sini sebelumnya.

Dari luar, penampakan cafe ini tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah besar lainnya berarsitektur jaman baheula.  Jl. Halimun memang dahulunya merupakan area perumahan elite.  Didominasi oleh golongan Indo Belanda atau kaum high rank penduduk lokal.  Papan nama Kuki Cafe pun dipasang di seberang jalan, bukan di halaman cafe.  Pintu pagar yang dibuka lebar saja yang menyatakan bahwa tempat itu untuk umum.

Kuki Cafe Bogor yang punya jam operasional di atas pukul sebelas ini selain cafe ternyata juga menjual aneka kue kering.  Dari pertama masuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan toples berisi kue-kering, disusun di atas rak kayu aneka rupa.  Warna kukisnya yang dominan pastel, mengingatkan saya akan tema shabby chic.  Girly banget.




Dan begitu kaki melangkah ke area cafe, pengunjung akan disambut oleh suasana yang hangat.  Penempatan lampu kuning dengan furnitur didominasi kayu, mungkin itu penyebabnya.  Khususnya di dinding bagian depan; berderet lampu bohlam sinar kuning dengan kabel yang menjuntai panjang.  Ada sebuah jendela berbentuk lingkaran bersanding dengan kusen jendela persegi panjang dengan bagian ujung bawah disejajarkan dengan tinggi floating table yang menempel pada dinding.

Saya bukan seorang arsitektur.  Namun permainan garis dan lengkung, seperti bentuk bingkai jendela yang bulat, lalu bentuk jendela yang setengah lingkaran, bukanlah gaya bangunan kekinian.  Semuanya mengingatkan saya akan arsitektur art deco.  Model-model bangunan seperti ini banyak dijumpai di kota-kota "lama" seperti Bandung dan Semarang.  Sebut saja Hotel Savoy Homan, Villa Isola; keduanya berada di Bandung.







Sambil praktek, Saya dan Ev -begitu saya biasa memanggil Evrina (www.evrinasp.com)- memesan makanan.  Sepiring salad dan juice buah naga yang saya order ternyata cukup cantik untuk menjadi objek foto.  Sebelum semuanya ludes pindah ke perut.

Entah karena lokasinya yang tidak tepat di jalan raya maka suasana siang itu tidak terlampau ramai.  Atau mungkin Kuki Cafe semacam akan ramai menjelang sore, mirip tempat yang ini.

Tapi jika Readers butuh tempat mitap yang minim kebisingan, this place is the one.

Buat yang mau foto-foto, Kuki Cafe juga patut diperhitungkan lho mengingat ruangannya kaya akan sinar bahkan  dalam ruangan sekalipun.  Pilih saja spot di sisi-sisi jendela like we did. Walau lay-out ruangan sederhana, tapi kita bisa kok punya foto-foto cantik di sini.






====

Kuki Cafe Bogor

You May Also Like

24 comments

  1. Hiks, tau gitu gue ikutaaaan hehehe. Suka dengan tempat yang minim bising dan cukup terang. Asik aja ngebayangin berlama-lama di sini. Makanannya gimana? Ada yang rada berat dan yummi? Soalnya kalau berlama-lama melewati jam makan siang biasanya butuh menu yang mengenyangkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika pasta sudah bisa menjinakkan cacing-cacing di perut lo, Don, artinya elo bisa berlama-lama di sini. Kalo nggak, melipir ke warteg aja kuy! ^_^

      Delete
  2. ruangannya tampak adem dan santai ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. the picture already speak for themselves, ya mba? ^_^

      Delete
  3. Masih sepi,jam berapa ke situnya mba Ratna?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku ke sana nggak lama dari jam buka; sekitar menjelang makan siang.

      Delete
  4. tempatnya tampak asik.
    apa yg recommended disana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo pendapatku, yg rekomen di sana adalah ambiencenya. Untuk food/drinks, standard.

      Delete
  5. Kayanya pernah masuk ke Kuki cafe deh, deket RRI kan ya mba. Warna ruangannya lembut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba Yanti, lokasinya deket kantor RRI Bogor.

      Delete
  6. Bagus banget interiornya ya
    Pasti betah deh berlama-lama di situ. Buat motret2 juga pencahayaannya bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betah pake bangedt! 2 jam jeprat-jepret di situ gak berasa.

      Delete
  7. Foto2nya bagus mbak. Jadi bikin penasaran kyk apa kafenya/ Moga kapan2 bisa mampir sana TFS :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mba April. Salah satu motivasi saya datang ke tempat bagus kayak gini memang sekalian latihan motret hehe

      Delete
  8. Aih mau jg dong belajar foto2 :D
    Tempatnya emang cantik ya...

    ReplyDelete
  9. Aku sering lewat kafe inii, tapi nggak pernah masuk :(

    Ternyata lucu juga ya interiornya, jadi mupeng kan ��

    ReplyDelete
  10. Ya ampun, tempatnya lucu, jualannya juga lucu. Boleh nggak seharian disitu nggak pulang2. Heheee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh mba Lusi. Sekalian nemenin pak Satpam, mauk?

      Delete
  11. Saya senang dengan suasana cafe seperti ini dan senyap. Tapi buat pemilik cafe mungkin lebih suka ramai, ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya juga ya, kalo kita mah pengunjung nyari tempat kalo bisa jangan yang penuh-penuh hehe

      Delete

Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !