Ayo Dukung Aksi Nutrisi Generasi Maju SGM Eksplore

by - March 24, 2019



Foto selfie acara dari Konferensi Pers - SGM Eksplor - Gerakan sosial “Aksi Nutrisi Generasi Maju” , sontak menuai tanggapan kocak dari beberapa kawan blogger.  Mbak, emangnya punya bayi lagi datang ke acaranya SGM?”   

Bukti bahwa SGM memang identik dengan susu bayi dan balita.  Padahal acara yang digelar tanggal 20 Maret 2019 di Hotel Hermitage, adalah ajakan terbuka atau kampanye SGM Eksplor pada masyarakat untuk mendukung masa depan anak Indonesia.  Sebagai produsen susu formula local, SGM Eksplor yang juga kategori bisnis dari Danone Specialised Nutrition menyadari pembentukan Generasi Emas Indonesia harus dimulai semenjak anak usia dini.  Apakah usia dini hanya mencakup bayi dan balita?



Menurut Maria Montessori, seorang ahli fisika dan pendidikan berkebangsaan Italia yang terkenal akan metode pendidikan pengembangan, usia dini terdiri dari tiga tahap.  Tahap 1 adalah masa penyerapan otak, usia 0-6 tahun.  Tahap 2, usia 6-12 dan dikenal sebagai masa kanak-kanak.  Terakhir, masa remaja di rentang 12-18 tahun. 

Jadi ngga meleset juga saya hadir di acara yang dilengkapi press conference, mini performance dan talk show ini; mengingat saya masih punya si bungsu yang berusia 12 tahun.  Benefit lain menghadiri undangan SGM Ekspor bersama Moms blogger lainnya, saya dapat tambahan informasi sesuai kompetensi nara sumber.  Mulai dari ahli gizi, sosiolog, perwakilan Kemenko PMK hingga pengalaman artis Alyssa Soebandono menjadi ibu muda dari dua buah hatinya.

2045 Generasi Emas Indonesia

Setelah memberikan sambutan sekaligus opening yang disampaikan oleh Bapak Arif Mujadidin sebagai perwakilan pihak Danone, ternyata aksi sosial ini datang dari kesadaran SGM akan jalan panjang yang mesti dilalui dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045 nanti.  

26 tahun dari sekarang, Indonesia akan dipimpin oleh generasi yang saat ini berada di usia dini.  Mempersiapkan hidup manusia dan masyarakat Indonesia secara umum bukan hal mudah dan tidak dapat dilakukan secara instan.  

Anak-anak yang berkualitas datang dari orang tua yang berkualitas pula.  Maka termasuk didalamnya mempersiapkan calon-calon ayah-ibu dengan kondisi tubuh yang memiliki gizi seimbang.  Terutama wanita sebagai calon ibu generasi yang akan datang.

Dari grafik penduduk Indonesia saat ini tercatat 33 juta anak usia dini.  Di dalamnya terdapat anak saya, putra-putri kita, anak-anak Indonesia.

Mereka inilah yang akan menjadi penggerak roda kemajuan bangsa, demikan imbuh Ibu Meida Octarina, Asisten Deputi Ketahanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Lingkungan Kemenko PMK.

Pentingnya nutrisi bagi anak

Apa yang pertama kali terlintas saat mendengar kata nutrisi?  Saya, sebagaimana orang awam kebanyakan akan berpikir nutrisi adalah makanan bergizi.  Sesuai dengan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Penekanannya lebih pada unsur jasmaniah dibanding rohani.  

Padahal menurut dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, terlalu sempit jika nutrisi hanya dikaitkan dengan makanan saja.  Walaupun nutrisi yang terkandung dalam makanan sangat berperan khususnya pada masa tumbuh kembang anak.  Apalagi belakangan masyarakat dihebohkan dengan masalah stunting, yaitu gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh gizi kronis.

Sebagai seorang dokter gizi klinis, beliau mengingatkan bahwa nutrisi rohani pun penting dalam masa tumbuh kembang anak sebagai bekal mengembangkan potensi mereka sebagai generasi.  Dicontohkan oleh beliau, makan bersama sebagai kegiatan yang nampaknya sepele dan sederhana namun sebetulnya mempunyai manfaat yang luar biasa. 

Saat makan bersama, anak memperhatikan kebiasaan adab makan (table manner) Ayah-Ibu.  Menikmati beragam hidangan yang disajikan.  Umumnya anak-anak kurang atau bahkan tidak menyukai makanan berserat.  Melalui makan bersama, Ayah-Ibu bisa menjelaskan manfaat sayuran bagi tubuh.  

Terjadinya dialog antara ayah-ibu-anak, artinya terjalin komunikasi antara anggota keluarga.  Di saat yang bersamaan, diskusi meja makan menjadi media rangsang kemampuan anak untuk mengemukakan pendapatnya. 




It takes a village to raise children

Merupakan pesan yang saya tangkap atas paparan Sosiolog UI, Daisy Indira Yasmine.  

"Menciptakan generasi maju adalah pe-er kita bersama.  Tidak semata tugas Pemerintah selaku regulator atau kewajiban orang tua semua.  Pihak akademisi serta pelaku industri (swasta) sejatinya melakukan sinergi guna membentuk suatu support system."



 Lalu bagaimana aksi nyata SGM Eksplor yang merupakan bagian dari PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) dalam aksi sosial #AksiNutrisiGenerasiMaju?

Dengan meng-upload satu foto di media social Facebook atau Instagram sama artinya dengan dukungan nutrisi berupa 1 kotak susu SGM Eksplor 1plus Madu ukuran 600 gr bagi Generasi Maju Indonesia.  

Tahap pertama yang digelar dari 1 Maret 2019  10 Juli 2019, ditargetkan sebanyak 33.000 kotak susu dibagikan kepada Generasi Maju Indonesia di wilayah Propinsi Jawa Barat.  

Untuk mendukung gerakan sosial ini, akan digelar kegiatan edukasi nutrisi di 5 kota besar yaitu Jogjakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan, demikian pungkas Astrid Prasetyo, Marketing Manager SGM Eksplor.

Informasi lebih lanjut untuk bergabung dalam aksi sosial ini dapat diakses pada laman berikut #AksiNutrisiGenerasiMaju


*0*

You May Also Like

0 comments

Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !