Menyiasati Writer Block
Dalam dunia perbloggingan atau menulis –mungkin-
tepatnya. “Nenamu” tadi sama dengan blog
walking yang setelah saya lakoni ternyata memang bisa mendatangkan ide-ide
untuk menulis. Mau nulis sesuatu yang
beda atau thingking out of the box? Bisa coba blog walking ke laman yang
mengusung tema yang completely different dengan interest kita. Insya Allah, sukses menemukan sudut pandang
yang berbeda dan opini yang berbeda ini bisa kita tuangkan jadi satu artikel menarik. Baiknya sih, sebagai tanda perkenalan bahwa kita sudah pernah berkunjung di laman tersebut, kita juga ninggalin jejak dengan
memberikan komentar di kolom yang disediakan. Anggap saja sebagai tanda silaturahmi.
Mendengarkan siaran radio, nonton film atau baca buku juga hal yang mujarab yang biasanya saya lakukan untuk mencetuskan ide-ide dari kepala.
Sudah melakukan hal-hal yang saya sebutkan tadi tapi masih
belum juga bisa menyiasati writer block syndrom
? Then it’s time to go out, folks. Siapa tahu ketemu dengan tetangga sebelah
yang selalu punya topik untuk dibicarakan.
Atau pergi ke tempat menarik yang potensial punya banyak bahan untuk
menulis; contohnya pasar. Karena saya
suka memotret, saya pernah menyusuri Pasar Bogor sepanjang Jl. Suryakencana –Chinatownnya Bogor-
berbekal kamera. Awalnya sempat diperhatikan
dengan pandangan aneh terutama oleh para pedagang lapak kaki lima; ada
emak-emak kok bawa tustel keluyuran di jalanan.
Ice breaking nya adalah dengan
menegur sopan plus senyum. Dijamin,
motret sampai tangan kita pegel pun mereka ga keberatan asalkan dagangannya ga
dicolek-colek ^_^.
Lha, terus hubungannya motret dengan writer block ? Dengan membuka lagi koleksi foto, ibarat membuka kotak harta
karun. Karena setiap gambar punya cerita. Buat
saya, album foto itu timeless. Bisa dilihat kapan saja dan pintu
memoripun terbentang, membuka jalan untuk bercerita atau menulis seperti yang
saya lakukan sekarang dalam rangka menyiasati writer block syndrom karena merasa bulan lalu saya kok produktif
sekali, beda banget jika dibandingkan bulan ini yang rasanya berbanding
terbalik hehe.
Jika punya cara lain untuk menyiasati writer block syndrom, boleh dong sharing di kolom komentar ^_^.
9 comments
writer block syndrom mungkin sebutan yang awam bagi saya yang masih baru di dunia blogging, Namun setelah membca artikel ini saya mendapatkan kesimpulan yang saya tarik dari pandangan saya sendiri bahwa ide untuk menulis bisa datang tanpa batas jika ide itu terlintas di kepala.
ReplyDeleteHal lain yang cukup menarik di sini adalah memnuka kembali "harta karun" itu tadi yakni koleksi foto foto yang berhasil dibukukan oleh kita. Betul sekali setiap foto punya ceritanya. Foto lebih banyak bercerita tentunya. S
Salam kebal eh kenal ya. Ttd Blogger Pontianak
Salam kenal juga pak Asep. Terima kasih komentarnya.
DeleteIni pas bgt sama saya yg bulan ini gak produktif :)
ReplyDeleteTiap hari buka2 gallery foto di hp tetep aja msh nge blank, ya gmn gk nge blank org fotonya itu2aja, gak ada update terbaru. Akhirnya pasrah nganggurin blog, eh gak terasa sampe 3 minggu -__-"
Betul, biasanya dengan blog walking, ide yg tadinya buntu, jadi menemukan jalan :)
ReplyDeleteTermasuk BW ke sini 'kan, mba Santi ?
DeleteALhamdulillah kalau membawa ide-ide baru ^_^
setuju bgt. Sy juga suka gitu, blogwalking atau buka2 koleksi foto. Ternyata dengan lihat 1 foto aja bisa jd beberapa postingan :D
ReplyDeletemakasih mak sharingnya ^^ iya, saya juga pernah ngalamin..bingung mau nulis apa dan ga mood, ujung2nya paling bercerita ttg sesuatu (daripada ga nulis sama sekali) :p
ReplyDeletealhamdulillah jika berguna mak Arifah :)
Deletenonton tv yang jarang saya tonton tuh mak. biasanya trus 'tringngngng' gitu di kepala. hihihi...
ReplyDeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !