I'm back after "loss" for a while. Since my rally posts about the trip to Korea, now I am with a post about photography. Ready?
When it comes to style, I have always believed "less is more."
Less make-up stands out the beauty of a woman. Less talk is telling me someone's prominence acumance. As Hans Hofmann saying; "The ability to simplify means to eliminate the unnecessary so the necessary may speak."
Alhasil, justru kesederhanaan itu yang jadi fokus utamanya (Point of Interest)!
Sebagai bagian dari seni/style, konsep minimalis diusung tidak hanya oleh fotografi melainkan oleh design furniture, web design, fashion, arsitektur bahkan kini diserap sebagai salah satu trend gaya hidup.
Saya sendiri tidak men-genre-kan diri sebagai pengikut aliran foto minimalis. Walau harus diakui, ketidaksukaan saya akan hal-hal yang berbau "ribet" pada akhirnya mempengaruhi hasil jepretan. Alasan lain? Karena ternyata membuat foto dengan banyak props itu, capek beresinnya siiist 😂
Dan yang namanya minimalis atau simpel mestinya gampang, yekan? Kalau ada yang jawab "iya", pliz jangan percaya karena sesungguhnya motret objek minimalis itu is a lot harder than you think.
Merujuk berbagai referensi tentang fotografi minimalis, ternyata ada banyak hal yang perlu diperhatikan. To make it simple (aha!); saya hanya akan menuliskannya 4 saja di sini.
Alasan pertama, buat saya yang masih taraf belajar alias beginner, ke-4 hal tersebut adalah "the main basic". Alasan lain, karena 4 poin basic berikut yang saya terapkan sejauh ini. When you master these four, Insha Allah you have them all.
1. Concept, draw in your mind first!
Namanya juga seni, harus jelas konsepnya. Konsep minimalis seperti apa yang mau diterapkan. Apakah mau menghadirkan warna. Or playing with lights and shadow perhaps, as matter of fact, photography is drawing with lights. Atau ingin menonjolkan tekstur, bermain dengan bentuk geometri atau komposisi?Jika fokeusnya pada komposisi maka erat kaitannya dengan rule of third. Dan ini merupakan konsep yang paling banyak saya terapkan.
Bicara konsep, kebiasaan yang sering saya lakukan adalah membayangkan terlebih dahulu gambar seperti apa yang akan dihasilkan. Nampak jelas karakter the day-dream-nya yaakkk 🙈
From the imaginery visualisation, then I shot the real picture. Salah satunya, foto yang dipakai sebagai judul postingan ini. Dari semenjak melihat si bunga, sudah ada dalam bayangan hanya kelihatan bunga di sisi kanan menggunakan bird eye angle dan negative space mendominasi area kiri (rule of third base). Adapun negative space diperuntukan sebagai ruang teks; bisa judul, quotes or whatever I want to write.
Kiri: fokus pada tekstur roti Kanan: food color wheel |
2. Keep it Simple
Namanya juga minimalis, artinya tidak banyak pernak-pernik, props dan sebangsanya. Take out unnecessary elements or keep to a minimum level but it doesn't lose its soul.
Ngomong sih gampang. Prakteknya?
Sampai pusing kepala berbi pake keringetan dan encok pinggang gegara ambil gambar dengan beragam angle! 😆
Perfection is achieved, not when there is nothing more to add, but when there is nothing left to take away. — Antoine de Saint-Exupery
3. Get Creative
Being minimalist doesn't mean boring.
In fact; when dealing with minimalism, it’s important to understand the relationship between subject and viewer, texture and pattern, and light and shadow. Naah...
Pada kenyataannya, memunculkan rasa kreativitas itu bisa bikin frustasi, beiiib! Perasaan udah kreativ sampai mentok level dewa, hasilnya kok "gitu lagi-gitu lagi." Di titik itulah, menjelajahi jagat stok dunia fotografi atau gudang gambar macam Pinterest ibarat mendapat hikmah cahaya Ilahi.
Tidak sedikit foto yang saya hasilkan setelah mendapatkan inspirasi dari sana. And yes, bisa dilakukan di rumah dengan perangkat yang kita miliki. Ngga selamanya mesti ke kafe atau restoran untuk bisa mendapatkan foto yang bagus. Foto cookies di bawah saya ambil setelah baking saat Lebaran yang lalu. Sedangkan cake roll adalah parsel dari tetangga.
Eiya, ngomong-ngomong udah folo Pinterest saya, belon? #promo 😋
|
4. Pictures with message
A picture tells a thousand words. O yeah, heard it many times. But can minimalist picture do that?
TBH (To Be Honest) my pictures are not reaching this level yet. Not now, maybe later. Crossed finger.
Butuh kelihaian tingkat "mastah" untuk berada di tingkatan ini. Perlu praktek banyak kali sampai bisa menguasai konsep-konsep secara ilmu pencahayaan saya masih nyungsep dan eksposure pun kadang lari keman-mana 🙈
But we shall not stop to try, agree?
"Simple can be harder than complex. You have to work hard to get your thinking clean to make it simple. But it's worth it in the end, because once you get ther, you can move mountains". Steve Jobs Itulah tips esensial saya dalam membuat foto minimalis. Kalau teman-teman punya saran lainnya, silahkan diposting di kolom koment. .
Kalau masih ingin lihat gambar saya lainya, bisa lihat di akun Instagram @ratna17amalia #promolagi 😚
|
Single but not alone |
Less is more |
Monochromatic or color
|
Kiri: latihan pakai permen warna-warni Kanan: book collection for personal usage such blog post purpose |
Tekstur dan bayangan
Senja dan nelayan Belitung |