Saya harus berterima kasih pada kawan saya, Lusi Tris (www.beyourselfwoman.com). Atas 'racun'nya lah maka blog post tentang BTS [Behind The Scene] ini dibuat.
Kali ini ngga akan nulis panjang. Harapannya, gambar-gambar berikut sudah "berbicara". Let the picture talk for themselves 😁
Harap diingat, saya bukan profesional photographer. Saya cuma ibuk-ibuk yang doyan motret 😅. Saking doyannya motret, segala rupa dijepretin, eh maksudnya difoto. Thus, kepandaian fotografi saya pun masih basic banget. Jadi harap maklum jika ditemukan kekurangan sana-sini 🙈
Kita mulai yuk!
Contoh #1
Konsep sama, cuma letak objeknya aja yang dirubah-rubah. Hasilnya seperti berikut.
Properti
Bunga plastik, kertas buram broken white sebagai alas, diffuser.
Teknis
Kamera menentang sumber cahaya. Tujuannya untuk mendapatkan efek dreamy soft.
Untuk mendukung efek tersebut, makanya saya pakai fixed lens 1.8, 50mm yang bukaannya lebar.
Oiya, untuk motret ini saya pakai kamera DSLR.
Others
Untuk mendukung efek tersebut, makanya saya pakai fixed lens 1.8, 50mm yang bukaannya lebar.
Oiya, untuk motret ini saya pakai kamera DSLR.
Others
Image terakhir Foto Daun, saya pakai untuk dijadikan thumbnail post ini.
Contoh #2
Ini hasilnya
Properti
Masih kertas buram broken white sebagai alas, diffuser dan uang logam.
Teknis
Karena malas mengeluarkan kamera DSLR, saya pakai camera phone (Samsung Galaxy J7 Pro).
Saya memakai manual mode, menon-aktifkan auto mode.
Exif data F1.7 - 1/248s - ISO 400 - No flash
Saya memakai manual mode, menon-aktifkan auto mode.
Exif data F1.7 - 1/248s - ISO 400 - No flash
Contoh #3
Ini hasilnya
Properti
Masih kertas buram broken white sebagai alas, dengan objek uang logam & uang kertas.
Diffuser ditempelkan di jendela.
Diffuser ditempelkan di jendela.
Teknis
Ini lagi rajin dan niat, makanya DSLR dikeluarin.
Untuk objek jarak dekat, saya prefer pakai fixed lens. Hasilnya agak kebiruan karena derajat Kelvinnya saya rendahin. Makin tinggi angka Kelvin, hasilnya akan cenderung kekuningan.
Untuk objek jarak dekat, saya prefer pakai fixed lens. Hasilnya agak kebiruan karena derajat Kelvinnya saya rendahin. Makin tinggi angka Kelvin, hasilnya akan cenderung kekuningan.
Others
Image Contoh #3 dan Contoh #2, saya pakai untuk ilustrasi post ini.
Contoh #4
Properti
Roti sobek kismis beserta teman-temannya
Roti sobek kismis beserta teman-temannya
Teknis
Masih di atas meja kerja, peletakan diffuser persis seperti Contoh #3, merapat jendela.
Difoto dengan DSLR pakai lensa kit. Sudut pengambilan gambar dari berbagai angle.
Semi flat lay (bawah) - Eye Level (kiri atas) - 45 degree (kanan atas)
Diffuser
Secara teori, diffuser berfungsi untuk menyebarkan cahaya dan memberikan efek yang 'lembut'.
Untuk latihan di rumah, saya suka banget pakai diffuser putih ini. Karena efeknya dapat "menyebarkan" cahaya terutama jika sumber cahaya berada di samping dan di belakang. Saya cenderung menyukai foto-foto yang terang. Penggunaan alat ini membantu saya mendapatkan hasil foto yang saya suka; terang, kaya cahaya.
Bagi saya yang lebih senang motret dengan cahaya natural, diffuser ini terasa sekali manfaatnya. Selain optimal dengan cahaya matahari, saya bisa membuat foto dengan efek dreamy (lihat Contoh #1) tanpa memakai bantuan filter dreamy effect atau aplikasi foto editing (Photoshop atau sejenisnya).
Segitu aja dulu sharing BTS-nya.
Jika Readers minat cari tahu blog post lain seputaran fotografi, bisa silahkan blog walking ke sini.
Nanti kita sambung lain waktu ya. Semoga bermanfaat. Salam jepret!
Tips:
Untuk mengganti diffuser dapat digunakan kertas kalkir. Ini jenis kertas yang umum dipakai untuk menggambar teknik. Kontur kertas mirip kertas roti namun lebih tipis menerawang. Kertas kalkir dapat diperoleh di toko buku.