My Dairy Note's

Life Style & Family Blog Indonesia

    • Home
    • About
    • Disclosure
    • Life Style
      • Books & Movie
      • Travel
      • Culinary
      • Fotografi
    • Women in Tech
      • Blogging
      • Techno
    • Midlife Series
      • Family
      • Wellness
    • Career & Project Management
      • Project Management
Saya harus berterima kasih pada kawan saya, Lusi Tris (www.beyourselfwoman.com).  Atas 'racun'nya lah maka blog post tentang BTS [Behind The Scene] ini dibuat.


Kali ini ngga akan nulis panjang.  Harapannya, gambar-gambar berikut sudah "berbicara".  Let the picture talk for themselves 😁


Harap diingat, saya bukan profesional photographer.  Saya cuma ibuk-ibuk yang doyan motret 😅.  Saking doyannya motret, segala rupa dijepretin, eh maksudnya difoto.  Thus, kepandaian fotografi saya pun masih basic banget.  Jadi harap maklum jika ditemukan kekurangan sana-sini 🙈


Kita mulai yuk!


Contoh #1

behind the scene with reflektor 


Konsep sama, cuma letak objeknya aja yang dirubah-rubah.  Hasilnya seperti berikut.  


Behind the scene using reflector

Behind the scene using reflector

behind the scene using reflector


Properti
Bunga plastik, kertas buram broken white sebagai alas, diffuser.

Teknis
Kamera menentang sumber cahaya.  Tujuannya untuk mendapatkan efek dreamy soft.
Untuk mendukung efek tersebut, makanya saya pakai fixed lens 1.8, 50mm yang bukaannya lebar.
Oiya, untuk motret ini saya pakai kamera DSLR.

Others
Image terakhir Foto Daun, saya pakai untuk dijadikan thumbnail post ini.



Contoh #2

behind the scene using reflector


Ini hasilnya

behind the scene using reflector

Properti
Masih kertas buram broken white sebagai alas, diffuser dan uang logam.

Teknis
Karena malas mengeluarkan kamera DSLR, saya pakai camera phone (Samsung Galaxy J7 Pro).
Saya memakai manual mode, menon-aktifkan auto mode.
Exif data F1.7 - 1/248s - ISO 400 - No flash



Contoh #3

behind the scene using reflector


Ini hasilnya

behind the scene using reflector


Properti
Masih kertas buram broken white sebagai alas, dengan objek uang logam & uang kertas.
Diffuser ditempelkan di jendela.

Teknis
Ini lagi rajin dan niat, makanya DSLR dikeluarin.
Untuk objek jarak dekat, saya prefer pakai fixed lens.  Hasilnya agak kebiruan karena derajat Kelvinnya saya rendahin.  Makin tinggi angka Kelvin, hasilnya akan cenderung kekuningan.

Others
Image Contoh #3 dan Contoh #2, saya pakai untuk ilustrasi post ini.



Contoh #4


Properti
Roti sobek kismis beserta teman-temannya

Teknis
Masih di atas meja kerja, peletakan diffuser persis seperti Contoh #3, merapat jendela.
Difoto dengan DSLR pakai lensa kit.  Sudut pengambilan gambar dari berbagai angle.
Semi flat lay (bawah) - Eye Level (kiri atas) - 45 degree (kanan atas)




Diffuser

Secara teori, diffuser berfungsi untuk menyebarkan cahaya dan memberikan efek yang 'lembut'.

Untuk latihan di rumah, saya suka banget pakai diffuser putih ini.  Karena efeknya dapat "menyebarkan" cahaya terutama jika sumber cahaya berada di samping dan di belakang.  Saya cenderung menyukai foto-foto yang terang.  Penggunaan alat ini membantu saya mendapatkan hasil foto yang saya suka; terang, kaya cahaya.  

Bagi saya yang lebih senang motret dengan cahaya natural, diffuser ini terasa sekali manfaatnya. Selain optimal dengan cahaya matahari, saya bisa membuat foto dengan efek dreamy (lihat Contoh #1) tanpa memakai bantuan filter dreamy effect atau aplikasi foto editing (Photoshop atau sejenisnya).

Segitu aja dulu sharing BTS-nya.  

Jika Readers minat cari tahu blog post lain seputaran fotografi, bisa silahkan blog walking ke sini.

Nanti kita sambung lain waktu ya.  Semoga bermanfaat.  Salam jepret!


Tips:
Untuk mengganti diffuser dapat digunakan kertas kalkir.  Ini jenis kertas yang umum dipakai untuk menggambar teknik.  Kontur kertas mirip kertas roti namun lebih tipis menerawang.  Kertas kalkir dapat diperoleh di toko buku.



Share
Tweet
Pin
Share
26 comments
Nggak salah pilih tempat waktu janjian sama Evrina (www.evrinasp.com) untuk praktek motret; yaitu Kuki Cafe Bogor.  Padahal mulanya hanya untuk menyiasati meeting point yang "sama-sama enak" untuk kita berdua. Evrina dari arah Utara, sedang saya dari bagian timur Bogor. By feeling aja menyebutkan Kuki Cafe karena kita berdua belum pernah ke sini sebelumnya.

Dari luar, penampakan cafe ini tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah besar lainnya berarsitektur jaman baheula.  Jl. Halimun memang dahulunya merupakan area perumahan elite.  Didominasi oleh golongan Indo Belanda atau kaum high rank penduduk lokal.  Papan nama Kuki Cafe pun dipasang di seberang jalan, bukan di halaman cafe.  Pintu pagar yang dibuka lebar saja yang menyatakan bahwa tempat itu untuk umum.

Kuki Cafe Bogor yang punya jam operasional di atas pukul sebelas ini selain cafe ternyata juga menjual aneka kue kering.  Dari pertama masuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan toples berisi kue-kering, disusun di atas rak kayu aneka rupa.  Warna kukisnya yang dominan pastel, mengingatkan saya akan tema shabby chic.  Girly banget.




Dan begitu kaki melangkah ke area cafe, pengunjung akan disambut oleh suasana yang hangat.  Penempatan lampu kuning dengan furnitur didominasi kayu, mungkin itu penyebabnya.  Khususnya di dinding bagian depan; berderet lampu bohlam sinar kuning dengan kabel yang menjuntai panjang.  Ada sebuah jendela berbentuk lingkaran bersanding dengan kusen jendela persegi panjang dengan bagian ujung bawah disejajarkan dengan tinggi floating table yang menempel pada dinding.

Saya bukan seorang arsitektur.  Namun permainan garis dan lengkung, seperti bentuk bingkai jendela yang bulat, lalu bentuk jendela yang setengah lingkaran, bukanlah gaya bangunan kekinian.  Semuanya mengingatkan saya akan arsitektur art deco.  Model-model bangunan seperti ini banyak dijumpai di kota-kota "lama" seperti Bandung dan Semarang.  Sebut saja Hotel Savoy Homan, Villa Isola; keduanya berada di Bandung.







Sambil praktek, Saya dan Ev -begitu saya biasa memanggil Evrina (www.evrinasp.com)- memesan makanan.  Sepiring salad dan juice buah naga yang saya order ternyata cukup cantik untuk menjadi objek foto.  Sebelum semuanya ludes pindah ke perut.

Entah karena lokasinya yang tidak tepat di jalan raya maka suasana siang itu tidak terlampau ramai.  Atau mungkin Kuki Cafe semacam akan ramai menjelang sore, mirip tempat yang ini.

Tapi jika Readers butuh tempat mitap yang minim kebisingan, this place is the one.

Buat yang mau foto-foto, Kuki Cafe juga patut diperhitungkan lho mengingat ruangannya kaya akan sinar bahkan  dalam ruangan sekalipun.  Pilih saja spot di sisi-sisi jendela like we did. Walau lay-out ruangan sederhana, tapi kita bisa kok punya foto-foto cantik di sini.






====

Kuki Cafe Bogor

Share
Tweet
Pin
Share
24 comments
Terminal 3 SHIA (Soekarno Hatta International Airport) yang diresmikan penggunaannya Agustus 2017 lalu, dapat menampung 25 juta orang.  Sudah banyak artikel mengangkat keunikan dan kelebihan Terminal 3 ini.  Dari yang luasnya lebih besar dibandingkan Terminal 3 Changi hingga postingan yang mengulas fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola.  Yang paling gress adalah Railway [kereta] yang mengoneksikan SHIA ke commuter hub di tengah Ibukota; Manggarai dan Sudirman Baru.  Singkat cerita, semua fasilitas disediakan untuk kemudahan ke dan dari airport.

Tapi ada lho, hal lain dari Terminal 3 SHIA ini.  Keunikan ini dapat dinikmati terutamanya oleh pengguna Terminal 3 di bagian kedatangan.  Bagi yang hendak bepergian juga dapat melihatnya namun sayangnya hanya di beberapa lokasi saja.  Dari sejumlah penerbangan yang mendaratkan saya di Bagian Kedatangan di Terminal 3 SHIA, mural-mural ini lebih banyak terlihat menghiasi dinding area kedatangan.

Apa, mural?!

Iya, mural.

Jadi SHIA yang luasnya 331.101 meter persegi mempunyai banyak ruang yang beberapa diantaranya difungsikan sebagai ruang pamer; baik lukisan maupun foto.  Semuanya mengetengahkan kekayaan keragaman Indonesia, baik keindahan alamnya maupun hasil kriya lokal Indonesia.

Tidak hanya itu.  Dinding terminal yang didominasi warna putih itu ada juga yang dihiasi oleh lukisan mural.  Keuniknya, mural-mural tersebut selalu berada dimana tabung pemadam api portabel berada.  Selain mengalihkan kesan "siaga" atas keberadaan fire extinguisher tersebut,  justru malah memudahkan untuk diingat di titik mana saja portabel tabung pemadam api itu dapat diakses di saat diperlukan.

Keren ya, idenya! 

mural unik terminal 3 Bandara Soetta

mural unik terminal 3 Bandara Soetta

Mural unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural Unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural unik Terminal 3 Bandara Soetta

Mural uni Terminal 3 Bandara Soetta


Ngga cuma bagian dalamnya saja yang keren.  Bagian luarnya pun tak luput dihiasi payung warna-warni seperti ini.  It looks playfull!

Payung warna-warni ini selain menarik dipandang mata, juga tetap memenuhi kodratnya untuk memayungi orang-orang khususnya yang berjalan dari tempat parkir ke area penjemputan di lantai dasar.


A post shared by Ratna Amalia (@ratna17amalia) on Dec 14, 2017 at 11:54pm PST


Tertarik berkunjung ke Terminal 3 SHIA?

Sekaligus mencoba Soekarno-Hatta Airport railway seperti yang diposting kawan saya Donna Imelda di sini, opsi baru moda transportasi menuju bandara kebanggaan kita 👍

Share
Tweet
Pin
Share
35 comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Me


          

recent posts

Popular Posts

  • 5 Mie Ayam Enak di Bogor
  • Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon
  • Paralayang; Uji Nyali di Puncak Kebun Teh

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June 2025 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  June 2022 (2)
  • ►  2021 (12)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (2)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  February 2021 (1)
    • ►  January 2021 (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  October 2020 (1)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (1)
    • ►  January 2020 (1)
  • ►  2019 (17)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  October 2019 (2)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (4)
  • ▼  2018 (25)
    • ►  December 2018 (4)
    • ►  November 2018 (4)
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ▼  January 2018 (3)
      • BTS#1 - Foto dengan Menggunakan Diffuser
      • Kuki Cafe Bogor
      • Keunikan Terminal 3 Bandara Soetta
  • ►  2017 (18)
    • ►  December 2017 (5)
    • ►  November 2017 (3)
    • ►  October 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (1)
  • ►  2016 (37)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (4)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (9)
    • ►  March 2016 (8)
    • ►  February 2016 (3)
    • ►  January 2016 (6)
  • ►  2015 (75)
    • ►  December 2015 (2)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  September 2015 (6)
    • ►  August 2015 (5)
    • ►  July 2015 (19)
    • ►  June 2015 (4)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (7)
    • ►  March 2015 (5)
    • ►  February 2015 (9)
    • ►  January 2015 (5)
  • ►  2014 (39)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (2)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  August 2014 (5)
    • ►  July 2014 (2)
    • ►  June 2014 (3)
    • ►  May 2014 (4)
    • ►  April 2014 (2)
    • ►  March 2014 (2)
    • ►  February 2014 (5)
    • ►  January 2014 (7)
  • ►  2013 (36)
    • ►  December 2013 (5)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (6)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (2)
  • ►  2012 (28)
    • ►  December 2012 (2)
    • ►  November 2012 (3)
    • ►  October 2012 (3)
    • ►  September 2012 (4)
    • ►  August 2012 (4)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  May 2012 (1)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (1)
    • ►  February 2012 (1)
    • ►  January 2012 (3)
  • ►  2011 (28)
    • ►  December 2011 (2)
    • ►  November 2011 (3)
    • ►  October 2011 (1)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (2)
    • ►  June 2011 (4)
    • ►  May 2011 (1)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  March 2011 (3)
    • ►  January 2011 (3)
  • ►  2010 (2)
    • ►  December 2010 (1)
    • ►  June 2010 (1)

Created with by BeautyTemplates