How Klout Score Calculated
Kalau bukan karena ikutan Fun Blogging, saya tidak akan tahu apa itu Klout. Bagi yang masih awam dengan Klout, ini adalah online application tools yang memberikan penilaian aktivitas sosial media kita. Semakin aktif seseorang, maka semakin tinggi scoring yang dihasilkan.
Setelah mengerti pun, masih juga belum diseriusin. Namun setelah ada agency yang mensyaratkan nilai Klout, baru terjagalah saya. Ternyata si Klout ini berperan pula dan ngga bisa dianggap angin lalu lagi. Semenjak itu, Klout score mulai diperhatikan. Walau angka yang ditunjukkan Klout akurasinya tidak 100% but it is good enough to show how interactive our social media is.
Lalu jadi rajin akses Klout untuk cek scoringnya, minimal sekali dalam sebulan. Itupun ternyata terlalu rajin karena periode score Klout dihitung per 90 hari. Image di bawah adalah status terakhir. Naik hampir 10 point dari yang sebelumnya saya ingat yaitu 54.
Melihat angka yang buat saya amajing itu, membuat saya memperhatikan tabel Network Contribution. Saya coba mengingat apa yang telah saya lakukan kemarin-kemarin. Ternyata benar. Belakangan ini saya lagi seneng-senengnya posting foto di Instagram. Frekuensi cuit-cuitan di Twitter juga lebih sering dibanding sebelumnya. Karena itu persentasenya naik. On top of all, FB masih teratas karena selain banyak ikut grup, saya masih sering pasang status di sana dan silih komentar dengan teman-teman dunmay.
Apakah makin banyak kita buat status lalu otomatis score-nya naik? Belum tentu, karena bukan statusnya yang menyebabkan naik-turunnya score namun tentang interaksinya.
Maksudnya?
Walau kita tiap jam update status, namun jika tidak ada yang like, share atau mention it is meaningless. Agar jelasnya hal apa saja yang dapat mengoreksi score Klout ini, saya rangkum dalam infografis berikut. Tidak semua sosmed saya cantumkan di sini. Hanya yang biasa saya pakai yang saya jabarkan. Semoga bisa jadi masukan.
Atau punya pengalaman lain?
Sharing yuk.
36 comments
thanks mbak,,,
ReplyDeleteberguna banget info ini buatku yg punya sosmed cuma intip2 doang
Alhamdulillah jika berguna, mba Monda.
DeleteMakasih infonya, mba Ratna. Aku blm cek kloutku lagi nih
ReplyDeleteMacama, mba Leyla. Sesekali kayaknya sih perlu dijenguk sih :)
DeleteThanks mbak infonya
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah mampir, mba Ria
DeleteAku masih takut ngecek klout scoreku lagi. Haha
ReplyDeleteAyo, kamu berani!
Delete^_^
wah ini aku harus mulai ngecheck nich, slama ini gak pernah check
ReplyDeleteSesekali dicek bila perlu. Kalo ga perlu, ya gak usah hehehe
DeleteHohoho.. Ternyata begitu ya cara kerjanya. Aku pikir komentar di facebook itu mempengaruhi, ternyata like and share ya :)
ReplyDeleteMulanya kupikir juga begitu. Setelah dibaca lagi, oooh, ngono toh *manggut-mangut*
DeleteJadi ga boleh pelit like ya sama temen FB biar klout dia naik hihi.
ReplyDeletePrinsipnya sih, saling support. Gimana orang mau komentar ke kita kalo kita ngga pernah melakukannya? Jadi, mari saling komen *promo modus* hihihi
DeleteMbak, aku cek Klout berubah 3 kali dalam sebulan. Apa maksudnya dihitung 90 hari dari waktu cek? Aku belum memperdalam yang beginian sih. Hehe.
ReplyDeleteDari yang aku baca begitu, Fah.
DeleteArtinya harus belajar lagi nih ^_^
Asyik kloutnya naik ya. Punyaku dulu 59 abis ikutan FB7 naik jadi 69, sekarang turun 66 hehehe. Harus aktif cuap-cuap lagi nih :)
ReplyDeletekonsisten, itu kuncinya ^_^
DeleteM kasih infonya Mb, belum pernah ngecek aku, hihihi
ReplyDeleteseperlunya aja, mba.
DeleteKlout gw lagi turun 1 point euyyy
ReplyDelete1 point mah, merem aja atuh Ei, hehehe
DeletePernah daftar pakai email eh lupa passwordnya. Akhirnya login pakai fb deh
ReplyDeleteLogin pake cara mudah aja, biar ngga kebanyakan password :)
DeleteBener semua kok itu, makanya nggak baik kebanyakan galau atau nyinyir, yang lihat males, jadinya tidak ada yg merespon. Namun demikian, yg bagus itu ya yg natural respond, kalau pakai skenario dg teman2 capek sendiri, kecuali lagi buzzing mau nggak mau kan dibayar. Kalau pake skenario paling sebulan udah pada ngilang kalau passionnya nggak ada.
ReplyDeleteRekayasa cape ya, mba walau kadang pekerjaan membutuhkannya apalagi sbg buzzer. Dan aku setuju dengan statement 'galau bin nyinyir' itu. Waktunya move on :)
Deleteklout saya lagi turun :D
ReplyDeleteBiasalah naik turun, ngga cuma IHSG aja yang naik turun :)
DeleteKlout saya masih di angka 54, tapi ya dasarnya memang belum paham ya hehe. Btw mba, apakah nilai klot tersebut dipasang jadi widget di blog juga?
ReplyDeleteSalam
Mba Ipeh, kalau lihat dari beberapa blog yang pernah saya kunjungi dan memasang klout score artinya ada widgetnya. Tapi saya sendiri belum pasang Klout score di blog ^_^
DeleteNah, ini penjelasannya clear banget, Mba. TFS, Kloutku sedang turun juga nih, merosot ke 65. Harus improve lagi nih. Yuk, mention2an, dan saling share! Hihi, ini mah rencana rekayasa, yak? TFS, Mba. Tulisannya berguna banget. :)
ReplyDeleteSesekali saling mention sih ngga pa-pa kali ya seperti komentar mba Lusi di atas sebelumnya :D
DeleteGitu y Mak. Saya kao Fb seneng bagi foto trus bingung kalo mensien satu2. Mata siwerrr...
ReplyDeleteBerarti harus lebih aktif ya.
Mba Susi, kalo FB ngga perlu mention. Tantangan di FB adalah bikin TL yg bisa memancing orang lain untuk Like atau kasih komentar. Twitter, IG & G+ baru memperhitungkan "mention".
DeleteHm, berarti interaksinya itu yang jadi pengukuran ya, Mba? Bukans seberapa banyak update status atau twit yang kita hasilkan setiap harinya.
ReplyDeleteYup, begitu. Bisa aja sekali posting tapi efeknya joss maka Klout score pun bisa terkoreksi.
DeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !