My Dairy Note's

Life Style & Family Blog Indonesia

    • Home
    • About
    • Disclosure
    • Life Style
      • Books & Movie
      • Travel
      • Culinary
      • Fotografi
    • Women in Tech
      • Blogging
      • Techno
    • Midlife Series
      • Family
      • Wellness
    • Career & Project Management
      • Project Management


Dari kami tiga bersaudara, saya yang terakhir pakai kacamata.  Kedua kakak saya bahkan sudah memakai alat bantu optik ini untuk beraktivitas semenjak mereka duduk di bangku sekolah.  Pada akhirnya saya pun harus “menyerah” menggunakan kacamata melalui cara yang bisa dibilang nggak enak.

Di suatu sore seusai pulang kerja, tetiba saya dihantam rasa pusing yang luar biasa.  Dunia rasanya tak henti berputar even when I close my eyes. Saking pusingnya, saya sampai memuntahkan isi perut.  Hampir seminggu terkapar di tempat tidur tanpa bisa melakukan apapun.  Jangankan berjalan sebab semua tampak oleng, tidurpun gelisah karena pusing yang mendera.  Saat itu saya ngga paham jika yang saya alami adalah vertigo.

Gegara pusing disertai nyeri yang luar biasa itu, karena memang seumur-umur baru pertama kali mengalami, saya langsung konsul ke ahli syaraf.  Saat periksa medis, dokter bertanya sejak kapan saya mengalami gejala tersebut berikut kebiasaan kesehariaan. 

“Pagi hari biasa saja, Dokter.  Sakitnya baru dirasakan di sore hari.” 

“Sehari-hari, Ibu bekerja dengan komputer?” adalah pertanyaan Pak Dokter yang mulai menyibak misteri selama ini kenapa sakit yang bermula dari pening namun saya abaikan hingga diakhiri oleh vertigo.

Apalagi setelah sang dokter meneruskan kalimatnya dengan “Saya kasih rujukan untuk periksa mata.”  Jeng-jeng-jeenng, in that moment I knew I had to wear a glasses.  Something wrong with the eyes, not with my head.

Pemeriksaan di spesialis mata menegaskan keharusan memakai kacamata.  Pffttt, bye-bye mata normal!

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Makin terasa terlebih saya punya kegemaran melakukan aktivitas outdoor, seperti berenang dan hunting foto.  Pake kacamata ribet, ngga dipake ngga lihat apa-apa!  Berasa ribet tuh saat hunting foto outdoor; mata silau kalau ngga pake kacamata hitam.  The moment mau motret, kudu ganti kacamata biasa.  Suatu waktu, pernah kehilangan moment.  Repot rasanya.  
Setelah memakai kacamata, saya jadi lebih perhatian dengan mata.  Perlahan tapi pasti saya mulai membangun kebiasaan merawat mata.


Detach from screen

Menurut survei American Eye-Q 2014 AOA, 71 persen orang dewasa menghabiskan hingga tujuh jam per hari menggunakan komputer atau perangkat genggam. Dan 66 persen konsumen menggunakan smartphone, komputer, atau perangkat genggam lainnya untuk membaca, bukan yang dicetak.

Screen apapun, baik telepon genggam maupun computer/laptop. 

Kebiasaan berlama-lama menatap layar komputer kini mulai dibatasi.  Kalau dulu “duurr” bisa berjam-jam, sekarang secara berkala Saya “memaksakan diri” mengalihkan pandangan atau off from screen; Biasanya every 1 or 2 hours.  Itupun ternyata sudah termasuk kelamaan, idealnya every 20 minutes. Jadi jangan pake nunggu hingga terasa mata lelah, mata sepet, mata pegel apalagi hingga mata kering maupun mata perih.

Saat detach ini saya pakai untuk memindahkan fokus dengan melihat objek jarak jauh.  Tujuannya melatih mata dari menatap dekat menjadi melihat jauh.  Jika berada di kantor, saya juga akan menjauh dari meja, itung-itung melemaskan otot kaki karena duduk terus, sambil berjalan seputaran lantai.  Biasanya saya akan menghampiri sisi jendela untuk berdiri sejenak setelah duduk sekian lama sambil menikmati pemandangan di luar sana. 

Efeknya lumayan menyegarkan.

Konsumsi “see” food

Kalau ini bukan kebiasaan sih, karena dari dulu saya termasuk picky dalam hal makanan.  Setelah berkacamata plus ditambah factor usia, saya makin perhatian dengan apa yang saya konsumsi. 
Sayuran hijau dan berwarna seperti wortel maupun buah-buahan makin rajin disantap begitu juga dengan beragam jenis ikan.  Menurut dokumen medis, sea food yang idea menunjang kesehatan mata sih salmon. Tapi mahal, Siiissst #kekepindompet.

Tidak begitu sulit menerapkan kebiasaan memilah “see food” secara notabene praktis melanjutkan pola konsumsi yang sudah terbentuk lama.

Cek kesehatan (mata) rutin

Sudah pahamlah jika tubuh kita adalah kesatuan rangkaian.  Sakit di satu bagian, efeknya bisa kemana-mana.  Sebagaimana halnya cerita saya tentang vertigo, ternyata efek dari mata yang diforsir.  

Pemeriksakan kesehatan secara menyeluruh (medical check-up) menjadi mitigasi deteksi penyakit yang berdampak pada organ tubuh lainnya.  Ditambah faktor U alias umur hehehe, cek kesehatan jadi investasi penting.

Ngga cuma itu.  Mengunjungi optician adalah bagian baru setelah saya berkacamata.  Kacamata ngga enak dipakai –terlalu kencang atau longgar, langsung pergi ke optician langganan.

Apalagi jika terasanya englihatan buram, dahulukan ke optician.  Ada kekhawatiran jika ukuran penglihatan (plus or minus) berubah, wah berabe banget.

Hal-hal yang seperti itu membuat saya punya jadwal rutin untuk periksa mata, tujuannya “just in case”.  Murni untuk perawatan.
Beneran deh, baru terasa sekarang jika dapat melihat dengan penglihatan normal tanpa alat bantu adalah nikmat Allah yang tak terhingga.  Rejeki yang seringnya kita take it for granted.

Blinking The Eyes

Kemajuan teknologi digital diyakini sebagian besar orang sebagai salah satu "keajaiban dunia" abad kini.  Banyak hal yang dulunya muskil, sekarang jadi nyata.  Salah satunya mengakses entertainment semisal nonton film

Kemudahan mengakses layar kaca baik hand phone, tablet dan smart gadget lainnya -apalagi buat movie lover seperti saya ini- tanpa disadari menjadikan kita seorang binge-watching.
Apa sih binge-watching itu?   

Binge-watching adalah kegiatan menonton film atau sebuah tayangan antara dua sampai enam episode berturut-turut, tanpa jeda. Jika satu episode-nya saja berdurasi sekitar 1 jam, bisa jadi ia menatap monitor selama 6 jam berturut-turut. Bayangkan tontonan drama Korea yang minimal terdiri dari 16 episode.  Berapa jam habisnya?!

Yang mengejutkan, jumlah penyuka kegiatan ini juga sangat banyak. Reader’s Digest mengungkapkan sebuah survey menunjukkan angka sebanyak 61% orang di dunia yang kerap melakukan binge-watching. 

Kebiasaan menonton dalam jangka waktu lama tersebut ternyata cenderung membuat kita untuk blinking (mengerjapkan) mata.  Padahal secara medis, mengerjapkan mata meningkatkan kenyamanan mata.

Mengapa demikian?

  • Saat kita mengerjapkan mata, bagian mata akan meremas kelenjar mata dan menghasilkan cairan yang kaya protein. 
  • Cairan tersebut selain berfungsi sebagai pelumas alami mata, membersihkan kotoran pada bola mata.
  • Selain itu, zat yand dilepaskan membantu menjada kelembaban mata dari penguapan terlalu cepat.  Berkedip membersihkan permukaan mata puing-puing dan menyiram air mata segar di atas Singkatnya, berkedip akan melindungi mata dari iritasi dan memberikan efek nyaman pada mata sehingga permukaan mata tetap sehat.

Tapi namanya juga manusia, tempatnya lupa apalagi jika diburu deadline atau ada permintaan "keses" dari Pak Boss, manalah bisa mengalihkan pandangan dari layar komputer.  Alhasil detach from screen maupun mengerjapkan mata is totally forgotten!

Nah, di saat-saat genting seperti itulah alat bantu semacam Insto Dry Eyes jadi penting.  Sebetulnya Combiphar memproduksi dua macam obat tetes mata steril; yaitu Insto Regular dan Insto Dry Eyes.  Yang terakhir dikhususkan sebagai air mata buatan dengan kandungan bahan aktif yang dapat mengatasi kekeringan pada mata sekaligus sebagai pelumas pada mata.

Jadi kalau berasa mata sepet, pegel apalagi sampe perih; simply pakai 1-2 tetes Insto Dry Eyes pada setiap mata (atau sesuai anjuran dokter).  Dengan kemasan 7.5 ml cukup mungil untuk ditaruh di dekat meja kerja atau masuk ke dalam tas.

Simpel 'kan?





Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Me


          

recent posts

Popular Posts

  • 5 Mie Ayam Enak di Bogor
  • Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon
  • Paralayang; Uji Nyali di Puncak Kebun Teh

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June 2025 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  June 2022 (2)
  • ►  2021 (12)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (2)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  February 2021 (1)
    • ►  January 2021 (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  October 2020 (1)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (1)
    • ►  January 2020 (1)
  • ▼  2019 (17)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  October 2019 (2)
    • ►  September 2019 (1)
    • ▼  July 2019 (1)
      • Jaga Mata dengan Insto Dry Eyes
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (4)
  • ►  2018 (25)
    • ►  December 2018 (4)
    • ►  November 2018 (4)
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December 2017 (5)
    • ►  November 2017 (3)
    • ►  October 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (1)
  • ►  2016 (37)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (4)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (9)
    • ►  March 2016 (8)
    • ►  February 2016 (3)
    • ►  January 2016 (6)
  • ►  2015 (75)
    • ►  December 2015 (2)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  September 2015 (6)
    • ►  August 2015 (5)
    • ►  July 2015 (19)
    • ►  June 2015 (4)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (7)
    • ►  March 2015 (5)
    • ►  February 2015 (9)
    • ►  January 2015 (5)
  • ►  2014 (39)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (2)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  August 2014 (5)
    • ►  July 2014 (2)
    • ►  June 2014 (3)
    • ►  May 2014 (4)
    • ►  April 2014 (2)
    • ►  March 2014 (2)
    • ►  February 2014 (5)
    • ►  January 2014 (7)
  • ►  2013 (36)
    • ►  December 2013 (5)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (6)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (2)
  • ►  2012 (28)
    • ►  December 2012 (2)
    • ►  November 2012 (3)
    • ►  October 2012 (3)
    • ►  September 2012 (4)
    • ►  August 2012 (4)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  May 2012 (1)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (1)
    • ►  February 2012 (1)
    • ►  January 2012 (3)
  • ►  2011 (28)
    • ►  December 2011 (2)
    • ►  November 2011 (3)
    • ►  October 2011 (1)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (2)
    • ►  June 2011 (4)
    • ►  May 2011 (1)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  March 2011 (3)
    • ►  January 2011 (3)
  • ►  2010 (2)
    • ►  December 2010 (1)
    • ►  June 2010 (1)

Created with by BeautyTemplates