3 Hal Yang Bisa Dilakukan dengan Negative Space dalam Fotografi
in art, is the space around and between the subject(s) of an image. Negative space may be most evident when the space around a subject, not the subject itself, forms an interesting or artistically relevant shape, and such space occasionally is used to artistic effect as the "real" subject of an image
Dalam seni khususnya seni visual, yang dimaksud sebagai ruang negatif adalah ruang yang lebih di sekitar obyek utama. Rupanya ketertarikan akan negative space ini sudah dimulai dari semenjak lama.
Berbasis pengalaman yang pernah saya praktekkan, si negative space ini dapat dihasilkan dari penggunaan props yang minimalis atau sebagai akibat dari over exposure.
Foto minimalis pernah saya tulis di sini. Sedangkan over exposure lebih tepat jika disebut sebagai "kesalahan" dalam merekam dokumentasi visual. Kumpulan kesalahan tersebut, saya kumpulkan di sini.
Walau sebutannya negative space, namun ruang kosong ini banyak kegunaannya, lho. Tiga contoh berikut sudah pernah saya lakukan.
Berbasis pengalaman yang pernah saya praktekkan, si negative space ini dapat dihasilkan dari penggunaan props yang minimalis atau sebagai akibat dari over exposure.
Foto minimalis pernah saya tulis di sini. Sedangkan over exposure lebih tepat jika disebut sebagai "kesalahan" dalam merekam dokumentasi visual. Kumpulan kesalahan tersebut, saya kumpulkan di sini.
Walau sebutannya negative space, namun ruang kosong ini banyak kegunaannya, lho. Tiga contoh berikut sudah pernah saya lakukan.
1. Make your own calendar
Berangkat dari ingin memamerkan hasil jepretan, dua tahun yang lalu, saya pernah memproduksi eh, membuat kalendar meja dan saya jual ke teman-teman terdekat.
Semuanya dikerjakan sendiri; mulai dari motret, foto editing, lay-out, design konsep, kurasi foto , mencari tukang, promosi, taking order hingga delivery. Untuk proyek percoabaan ini, saya batasi produksi di angka 50 pieces dan habis! 😎
Capek? Pastinya.
Dapet keuntungan berapa dari hasil jualan kalender?
Alih-alih menghitung keuntungan ekonomi, saya sudah "cukup" bahagia mendengar komentar teman-teman akan kalender buatan saya. Segala keriweuhan, kantuk efek ngedit sampai larut malam; musnah sudah. Walaupun secara ekonomi belum bisa dikatakan "untung", ada rasa tersendiri yang membuahkan bangga en sing penting bagja alias happy! Kepuasaannya nggak ketaker sama duit, ceileeee!
Ada pembuktian bahwa saya bisa membuat calendar yang layak jual. Dan semuanya diawali dari keinginan sederhan "mendayagunakan" foto-foto yang bertema negative space 😎
Readers tak ingin kalender untuk keperluan komersil dan maunya kalendar yang lebih bersifat personal? Bisa mencobanya menggunakan foto-foto keluarga. Hasilnya kalendar tampil berbeda dan sekaligus jadi hiasan yang dekoratif.
2. Homemade thumbnail post
Readers juga ngeblog dan sering download free image from photo stockist untuk keperluan blogging? Gak pa-pa juga sih kalo masih melakukannya. Saya pun terkadang melakukannya 😄Namun selama masih ada stok gambar hasil jepretan sendiri dan sesuai dengan konten yang sedang saya tulis, biasanya saya memilih menggunakan foto sendiri. Selain mempercantik konten blog pribadi, kapan lagi pamer foto hasil jepretan pribadi 😄
Dan level kepuasannya itu maksimal warbiyasak!
Mengapa?
Karena rasanya double attack. Mulai dari konten, gambar termasuk thumbnail semuanya dikerjain sendiri!
3. Digital Hari Raya Card
Kartu ucapan Hari Rarya seperti Lebarang menggunakan foto keluarga itu sudah biasa. Coba sesekali membuat yang anti mainstream.
Pilih koleksi foto Readers di mana objek fotonya mewakili tema Hari Raya.
Contohnya foto dengan POI handle pintu yang saya ambil saat mengunjungi Lawang Sewu, Semarang ini.
Ruang kosong itu sebetulnya adalah over exposure karena foto diambil secara backlight. Justru space itu dimanfaatkan untuk menulis greeting hari raya dengan menyematkan keyword pintu. Jadinya nyambung 'kan? #maksa hahaha
Kira-kira begitulah ilustrasinya. Bisa dieksplore lagi, siapa tahu Readers malah memiliki ide-ide yang lebih briliant.
Pilih koleksi foto Readers di mana objek fotonya mewakili tema Hari Raya.
Contohnya foto dengan POI handle pintu yang saya ambil saat mengunjungi Lawang Sewu, Semarang ini.
Ruang kosong itu sebetulnya adalah over exposure karena foto diambil secara backlight. Justru space itu dimanfaatkan untuk menulis greeting hari raya dengan menyematkan keyword pintu. Jadinya nyambung 'kan? #maksa hahaha
Kira-kira begitulah ilustrasinya. Bisa dieksplore lagi, siapa tahu Readers malah memiliki ide-ide yang lebih briliant.
4. Ada ide lain?
Sharing di kolom komentar, yoook! 😄
6 comments
Wuah.. keren!! Aku juga lagi coba nih mba belajar ambil foto negative space, yang terbaru sudah aku pasang di instagram.
ReplyDeletedan makin dieksplore, makin seru lhooo
DeleteFoto wajah Aku mbak buat bahan negative space hehe, tapi memang jadi lebih enak dilihat Karena lebih banyak ruang kosong, seakan bener2 fokus ke objek
ReplyDeletekalo fokusnya muka saja = portrait profile. Umumnya background kalo ga putih, hitam. Jadi kontras.
DeleteOoh
ReplyDeleteBaru tau istilahnya negative space. Sering difoto kayak gitu sama Cinta
Mama Arin belajar aja sama Cinta hehehe
DeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !