Seoul Snap: Capture The City Vibe
Kalimat tersebut memang benar adanya. Karena kian hari tumbuh kesadaran akan keterbatasan; apalagi jika dikaitkan dengan umur alias tuwek hehehe. Sejatinya manusia itu tambah umur bukan makin perkasa, malah sebaliknya semakin beragam keterbatasannya. Keterbatasan waktu berdiam di suatu tempat, keterbatasan mengingat, keterbatasan untuk menikmati.
Apalagi buat yang hobi pelesiran, ini berasa banget, itu sih yang saya rasakan. Setelah perjalanan usai, apa yang kita miliki selain cerita? Sayang rasanya jika cerita-cerita perjalanan hanya berputar dan tersimpan sebagai isi kepala.
Berangkat dari pemikiran itu, kini acap kali datang ke suatu tempat, saya tidak hanya mengabadikan diri sendiri atau teman seperjalanan, tapi juga belajar menangkap "kehidupannya".
Semakin sering saya melakukannya, ternya memenjarakan gerak kota dalam gambar memberikan sensasi tersendiri. Selain sebagai obat melawan lupa, melihat kembali gerak waktu yang dibukukan berhasil memutar nostalgi bahkan terkadang membangkitkan emosi. Cerita pun menjadi timeless, tak lekang waktu. Exactly what photography is all about that is capturing moment.
Dan ini adalah sebagian kecil dari gerak Seoul yang tertangkap oleh kamera saya.
Tentang negara yang bersih dan teratur. Duuh, kapan endonesah seperti ini?
Tentang banyaknya tempat yang foto-able. Mau di jalanan kek, di pasar kek (baca tentang Myeongdong). Cerita sikit. Di hari ke-3 kami dibawa ke Dongdaemun, saya menghabiskan waktu untuk pepotoan di jalanan. Soalnya saya melihat spot zebra cross yang bagus banget. Akhirnya saya dan 3 teman lainnya heboh sendiri di situ. Kami sampai bolak-balik bikin adegan nyebrang yang natural. Kapan lagi rusuh di jalanan tapi gak bikin macet? 😆
Tentang negara dengan budaya "pali-pali"nya (cepat-cepat) namun bisa memproduksi begitu banyak drama Korea yang mengharubaru bikin baper pemirsa seluruh dunia.
Tentang kunjungan kedua saya ke Seoul yang mengafirmasi bahwa Tuhan mendengar keinginan saya hingga akhirnya bisa menjejakkan kaki lagi di Tanah Kimchi.
Dan ini gambar-gambar dari berbagai sudut Kota Seoul yang bisa saya abadikan. Beberapa gambar diambil dari atas bis yang melaju. Maklumlah, ikut group tour jadi harus patuh dengan agenda acara wisata 😀
Zebra cross di sekitaran Dongdaemun Market jadi lokasi pemotretan dadakan 😆 |
Candid yang direkayasa 😂 |
Malah nggak lihat Tous Les Jours, seringnya Paris Baguette |
Mirip setting lokasi film, ya nggak? |
***
Baca rangkaian jalan-jalan di South Korea The Series
12 comments
Aku suka sekali lihat foto-fotonya. Bagus-bagus
ReplyDeleteTerima kasih mas Arief, glad you enjoy the picts
Deleteuwuwuw seneng banget popotoan di situ mba.
ReplyDeleteada yg mirip di drakor perasaan... yg toko plang biru di pertigaaan
Inna juga pasti seneng pepotoan di situ hehe
DeleteYup, jalan-jalan trus berfoto sekian banyak tapi tidak dibagikan dengam tambahan sedikit cerita rasanya sayang banget.
ReplyDeleteJadikanlah itu hadiah buat diri sendiri, kalau ada orang lain yg terhibur itu bonus :)
Dan bisa jadi alasan untuk membuat album foto ya? Kebiasaan lama yang belakangan agak terabaikan :D
DeleteBersih banget Seoul ya Mbak. Mungkin yang motret yang jago atau emang kotanya yang fotogenik, aku kpk melihat tak melihat yang bisa dikritik dari foto-foto kota di atas ya? Cakep!
ReplyDeleteSeoul memang bersih, Uni. Kondisi gang pun tidak kotor apalagi bau pesing. Menyenangkan.
Deletemirip Jepang ya mbak sekilas? sama kayak aku mb, lebih ke menangkap kehidupannya, jd bs ambil hikmah lebih banyak. kl ga salah, istilahnay slow travel ya mbak, hehe
ReplyDeleteBelum pernah ke Jepang hehehehe, takut keliru komen.
DeleteDan iyes, personally aku prefer being slow traveller. Rasanya lebih bisa menikmati ambience yang dimiliki oleh tempat yang kita datangi.
Nggak ada penjual ayam penyet di trotoar ya? Hehehee. Di Jogja lo, aku udah nyebrang di zebra cross & ojol tu masih jauh, bukannya ngerem malah tancap gas sambil nglakson. Habis lah dia kuteriakin. Ngeri lalin disini , nggak ramah pejalan kaki.
ReplyDeleteKondisi jalanan di negara-negara itulah yang bikin ngirik. Kita merdeka banget jadi pedestrian. Kadang berpikir, kita bisa ya lebih beradab di jalan raya. Kalo bisa, kapan? #daydreamer :D
DeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !