3 Cara Menikmati Bangkok
Kali ini mau cerita tentang perjalanan semi tak terencana ke
Bangkok. Kenapa dibilang 'semi'?
In terms of destination, setelah liburan ke Singapura tahun 2013, memang
tercetus untuk liburan bersama ke Bangkok.
Why Bangkok?
Well, why not?
However the honest answer because, it cheaper than Singapore. Yup,
budget is important to consider. Next, Thailand's culinary is awesomely
delicious. Thus, they also have an attractive tourism spot.
Not to mention, my husband's cousin is living there! What you could
ask for more?
Itu dari sisi alasan memilih Bangkok sebagai tujuan family trip
kali ini. In terms of waktu, ini yang masih belum jelas.
Namun ketika proyek yang saya tangani sudah fix berakhir di akhir
Februari, langsung ancang-ancang kalo Maretnya mau tetirah dulu. Masalahnya itu
bukan masa liburan anak-anak sekolah.
Setelah mengamati kalender Maret 2016, ternyata ada hari libur
Nyepi di minggu pertama bulan Maret, yang jatuh in the middle of week.
Blessing in disguise-nya, Kakak Cantik kasih tahu jika di periode
tersebut ternyata dia libur sehubungan UN SMA; alhamdulillah. Untuk Adek
Ganteng yang duduk di bangku SD, dengan berat hati diputuskan kami
akan minta ijin dua hari tidak masuk sekolah, dari rencana 5 hari yang dialokasikan
untuk trip *mencari pembenaran* ^_^.
Next question, what would we do while we were in
Bangkok?
Bangkok Kota Belanja
Hasil gooling menunjukkan bahwa Bangkok termasuk kota di Asia
Tenggara dengan jumlah mall yang cukup tinggi. Saking pengen tahunya
jumlah mall yang ada di Bangkok, pencarian saya pun mendarat pada hasil survey
perusahaan konsultan Collier cabang Thailand. Dari hasil survey
tercatat, per akhir tahun 2015 diperkirakan total retail space se-Bangkok
adalah 6,7 juta meter persegi. Alamak! Angka segitu sama
dengan berapa bangunan mall?
Somehow pusat perbelanjaan tidak hanya untuk konsumsi penduduk
lokal saja. Tidak sedikit yang direkomendasikan sebagai tujuan
wisata dengan mengetengahkan keunggulan dari masing-masing
mall atau pasar. Sebut saja Siam Paragon yang terkenal akan Madame Tussaud dan
akuarium biota laut raksasanya. Tidak sebatas tempat belanja premium, Bangkok
juga punya pusat belanja dengan harga terjangkau seperti MBK yang jika di
Jakarta mengingatkan saya akan Pasar Pagi Mangga Dua. Atau Chatuchak
Week End Market yang sudah kesohor itu.
Bangkok Kota Kuil
95% penduduk Thailand beragama Budha. Sama halnya dengan Bali,
dimana pura dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata, maka Thailand pun
menerapkan hal yang sama. Ternyata ada banyak kuil yang tersebar di
daratan Thailand yang luas daratannya mencapai 500ribu-an Km itu.
Pose dan ukuran Budha yang beragam pun jadi poin tambahan sebagai atraksi kunjungan wisata. Sebut saja The Seleeping Budha yang konon panjangnya mencapai 18 meter. Atau patung Budha yang terbuat dari emerald atau batu giok.
Bangkok Kota Kuliner
Setelah kuliner Cina dan Jepang, menurut saya menu Thailand
termasuk yang mulai dikenal dunia. Siapa sih yang nggak kenal
makanan Thailand seperti Tom Yam, Mango Sticky Rice, Pad Thai dan Chicken in
Pandan Leaves? Tasting the genuine food from the original kitchen is
the best way to prove it, yes?
Bangkok Kota Budaya
Selayaknya kota kerajaan, Bangkok termasuk salah satu kerjaan di
Asia dengan aroma budaya kerajaan yang kental. Tercermin pada sikap
kehidupan bernegara dimana rakyat patuh pada raja hingga menemuka aneka
kerajinan tangan –art work- yang mutunya dikenal baik. Budaya kerajaan
yang panjang, dimulai dari abad 10 SM hingga kerajaan modern yang dikenal
sekarang ini membuat Thailand selain sarat sejarah, juga banyak ditemukan aneka
peninggalan arsitektur yang menarik untuk dikunjungi. Statistik di tahun
2015 mencatat ada 18 juta orang wisatawan datang ke Bangkok. Big wow, isn't?
Tak heran Bangkok termasuk sebagai kawasan wisata tersibuk sepanjang tahun di Asia Tenggara. Kapan Indonesia bisa seperti itu? *wish*
Tak heran Bangkok termasuk sebagai kawasan wisata tersibuk sepanjang tahun di Asia Tenggara. Kapan Indonesia bisa seperti itu? *wish*
Dengan begitu banyak point of interest seperti yang saya sebut di atas, akhirnya itinerary plan 3 hari [5 hari in total berikut travel time Jkt-Bangkok pp] di Bangkok saya bagi menjadi tiga tema.
Hari 1: Historical City Tour
- Garden Palace, Istana Kerajaan
- Sleeping Budha, Wat Pho
- Wat Arun
Hari 2: Outside City
Ini masih galau. Ada 2 alternatif siy; antara
Ayutthayathayya atau ke pasar apung. Keduanya sama-sama di luar
kota. Sesekali mencari tahu seperti apa rural areanya Bangkok. Ada
banyak referensi yang ditemukan di internet. Too many of them which is
confusing me. Saya sendiri pengennya ke Ayutthayathayya, tapi anak-anak
kok lebih tertarik ke pasar apung. Pasar apung pun ternyata ada yang pagi
hari dan ada pula yang sore. Pagi hari di Namdoen Saduak sedangkan pasar
apung yang sering didatangi wisatawan pada sore hari adalah Amphawa Floating
Market. Kedua floating market tersebut berjarak sekitar 2 jam
perjalanan dengan mobil dari pusat Kota Bangkok.
Kenapa saya lebih tertarik Ayutthayathayya?
Karena penasaran dengan patung kepala Budha yang “terjerat” oleh akar
pohon. Ayutthayathayya juga disebut-sebut sebagai salah satu kota tua
Thailand yang mempunyai banyak situs dan candi. Mirip-mirip Jogja dengan
candi-candinya gitu deh. Selain lewat jalan darat yang cukup makan waktu,
Ayutthayathayya bisa ditempuh dengan menyusuri Sungai Chao Phraya kurang lebih
selama 3 jam dari Bangkok. Wah, lama juga ya. Pulang-pergi berarti
makan waktu 6 jam. Lumayan lama. Tak heran jika hasil browsing
banyak situs yang menyarankan untuk menginap minimal semalam jika ingin mengeksplorasi
daerah ini. Padahal waktu adalah limitasi terutama kami.
Mengingat travel time tersebut, sengaja tidak dibuat banyak agenda
untuk hari kedua.
Hari 3: Modern City Tour
Itinerary plan:
- Madame Tussaud
- MBK
- Chatuchak Week End Market
Last day in Bangkok akan diisi dengan aktivitas yang ringan-ringan
aja. Pagi harinya mengunjungi musium Madame Tussaud. Mengingat
ketika ke Singapura yll kami sudah mengunjungi Giant Tank Aquarium di Sentosa
Island, maka di Bangkok kali ini si akurium di Siam Paragon kami skip. Alih-alih
akurium, rencananya ke MBK saja karena lokasi kedua mall tersebut
berdekatan.
Lepas dari MBK, rencananya kami mengunjungi the famous Chatuchak
Week End Market. Ironisnya, walau sudah beberapa kali ke Bangkok namun pasar
yang beroperasi hanya di akhir pekan ini, belum sekalipun saya kunjungi. Mengingat
kali ini perjalanan santai, jadwal travel pun disesuaikan dengan agenda
pribadi donk yang artinya Chatuchak masuk dalam must visit item. Yeay!
Kenapa lebih memilih pasar loak semacam Chatuchak dibanding mall?
Karena shopping mall sudah terlalu mainstream, hallagh! Lagipula
dari beberapa kunjungan ke negara Asia seperti Korea, Singapura dan Philipina;
kesimpulannya adalah semua mall sama aja. Desain bangunan boleh beda,
tapi yang dijual barangnya itu-itu juga.
Demi Chatuchak pun, jadwal penerbangan disesuaikan. Saya
yang biasanya menghindari pulang bepergian ke rumah di hari Minggu, sekarang
mau tak mau memilih jadwal kepulangan hari Minggu. Biar
bagaimanapun, anak-anak ngga boleh kelamaan ijin hehehe.
Mengingat hari terakhir dan punya kewajiban packing untuk keesokan
harinya, agenda hari terakhir juga sengaja tidak dibuat padat.
Pemilahan itinerary ini akhirnya jadi bahan pertimbangan saat kami
menetapkan tempat penginapan selama di Bangkok. Yang niatnya pengen cari
hotel di dekat sungai Chao Phraya, akhirnya pindah ke kawasan Sukhumvit
walaupun dari perhitungan harga tidak jauh berbeda. Alasannya cuma satu;
hotel yang kami pilih dekat dengan tempat pemberhentian BTS [Bangkok sky
train]. Moda umum transportasi yang rencananya bakal kami pakai di sana!
Ingin tahu apakah itinerary yang dibuat bisa dijalankan sesuai rencana?
Simak kelanjutannya, ya!
Ingin tahu apakah itinerary yang dibuat bisa dijalankan sesuai rencana?
Simak kelanjutannya, ya!
12 comments
Siapa sih yang nggak kenal makanan Thailand seperti Tom Yam, Mango Sticky Rice, Pad Thai dan Chicken in Pandan Leaves? >> Semuanya kesukaan gueee. Rasanya beda ngga ya dengan yg dijual di Tom Yam Pajajaran?
ReplyDeleteBeda atuh. Lebih enyak aslinyaaaa ^_^
DeleteAku mau nyontek itinerary Mbak Ratna ah. Kayaknya gampang. Aku males kalau jalan harus ribet-ribet. Thank you :)
ReplyDeleteSilahkan mba Evi. Saya juga ngga seneng yang ribet-ribet :)
DeleteJadi, apakah sesuai dengan rencana, itinerary-nya? :D
ReplyDeleteBTw pembagian itinerary-nya menarik Mbak, jd penasaran cerita selanjutnya :D
Baca kelanjutannya ya..hihihi
DeleteSmoga langkah ini diringankan bisa menyusuri kota Bangkok bersama anak dan istri aminn
ReplyDeletesalam sehat dan semangat mbak
Aamiin mas Agung. Insya Allah dimudahkan jalannya.
DeleteAlhamdulillah saya dua kali ke Bangkok tapi urusan dinas sehingga jalan-jalannya hanya sedikit.
ReplyDeleteTerima kasih ulasannya yang mengingatkan kota itu.
Salam hangat dari Jombang
Insya Allah, trip ketiga Bangkok murni jalan-jalan, Pak Dhe. Salam dari Bogor :)
DeletePernah sekilas terbersit pengen suatu saat jalan ke Thailand. Tapi sering baca artikel yang banyak menceritakan scam dan segala yang menyeramkan ketika traveling disana. Intinya gak ramah dan aman buat traveler. Kan jadi serem.
ReplyDeleteBener gak sih tuh mbak?
Ditunggu cerita selanjutnya :)
A Thai here. After reading some of your post I'm glad to know that overall you seems to enjoy your time in TH. Anyway sorry for some inconvenience you might envounter while you were here.
ReplyDeleteI live in Chiang Mai, another tourist destination. If you haven't been here, please take my comment as an invitation for you and your family.
TH is not different from every places. We are just a small country which have good and bad things, also good and bad people. Hope you see the first ones wherever you go. But please don't expect much from us. You know the level of disappointment depends on the level of expectation.
Sorry for any typos. I always do them. Be our guest again any time.
PS. You have mentioned Ayuthaya. Just FYI a few months ago there was a Thai drama inspired by true events during King Narai era ( https://en.wikipedia.org/wiki/Narai ) What surprised is that the drama is quite popular, not just to Thai but to many neighbors: Vietnamese, Chinese, Hmong immigrants., Cambodians etc. (see some of their comments at https://pantip.com/topic/37429844), so there are more of tourists visiting Ayuthaya. As I said it's kind of surprise. Nobody expected it to the that hit outside the kingdom. Anyway it's good news.
Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !