My Dairy Note's

Life Style & Family Blog Indonesia

    • Home
    • About
    • Disclosure
    • Life Style
      • Books & Movie
      • Travel
      • Culinary
      • Fotografi
    • Women in Tech
      • Blogging
      • Techno
    • Midlife Series
      • Family
      • Wellness
    • Career & Project Management
      • Project Management


Saat ini tidak sedikit orang yang menjalankan usahanya berawal dari hobi.  Ditunjang dengan teknologi internet yang membebaskan manusia bekerja dari batasan waktu dan lokasi, maka
hobi jadi bisnis tidak lagi sekadar keniscayaan.

Tapi apakah faktor hobi saja sudah mumpuni untuk merubahnya menjadi usaha?

Apparently not.

Dari sekian banyak hal pendukung, passion adalah salah satu "koentji" nya sebagaimana dijelaskan Carolina Ratri dalam Bab 1 di buku terbarunya Hobi Jadi Bisnis ini.  And I can't agree more.  

Semenjak saya berkecimpung di dunia kreatif -blogging & fotografi- saya melihat sendiri kawan-kawan yang full passionate akhirnya berhasil menjadikan hobinya menjadi bisnis.  Termasuk Carra (that's how I called her), sang penulis dan juga blogger yang saya "kenal" lewat Komunitas Emak-emak Blogger.



Walau tak pernah jumpa langsung (don't you think we should really meet, sometime?), bisa dibilang kami cukup sering berbalas kabar di dunmay.  Termasuk kabar akan kehadiran buku ini; Hobi Jadi Bisnis.

Dalam kacamata saya, buku teranyar ini mempunyai benang merah dengan buku Carra sebelumnya "Blogging: Have Fun and Get The Money".  Both is statement of the action how she turns her hobby into money.  For real.

Seperti terpampang nyata di Bab 4 bagaimana membuat rencana aksi, merealisasikan agar hobi menjadi ladang penghasilan.  

Semua penjabarannya simpel, dijamin ngga akan bikin kening berkerut.  Jika sering blog walking ke website sang penulis, pastinya sudah familiar akan gaya bahasa Carra; lugas kadang menjurus witty.  😁

Bagi saya, membaca buku ini semacam membaca artikel online-nya neng Carra.  Website dengan niche teknis penulisan a.k.a blogging.  Satu diantara 29 hobi berpotensi bisnis (Bab 3) yang ditekuni Carra selama ini.

Buku Hobi Jadi Bisnis ini sudah bisa diperolah toko buku di kota-kota Anda.  Atau pesan online lewat www.StilettoBook.com berikut akun sosmed StilettoBook.

Saya sendiri memperolehnya setelah memberikan voting pemilihan "the most fitting book cover".  Jadi sebelum buku ini turun cetak, sang penulis meminta urun saran pemirsah di akun Facebooknya dengan menampilkan beberapa -kalo gak salah 4 macam- design book cover.   And I was lucky enough to be one of the voter winner.

Jadi ada 'kontribusi' saya juga dalam kelahiran buku ini walau cuma sebatas milih cover buku doank, hehe.

Thank you atas bukunya, Carra.  Look forward to more books coming 😉



Share
Tweet
Pin
Share
7 comments


"Mama kapan mulai bikin kue Lebaran?"

"Selain Kaastengel dan Nastar, Mama bikin kue apalagi?"

___

Apa yang terlintas saat mendengar Skippy Peanut Butter?  Yap, betul!  Roti selai kacang alias sandwich peanut butter.  Seringnya dijadikan teman sarapan bersama segelas susu atau secangkir kopi hangat saat pagi hari.

Herannya, dari jaman kecil hingga sekarang ini, memoles roti dengan Selai Skippy ini, rasanya kok tidak pernah bosan.  Belakangan kreatifitas mengonsumsi selai kacang made in Amerika ini bertambah.  Terutama pada jam-jam kritis saat perut bagian butuh camilan.

Jika tak ada roti saya,  selai kacang yang punya variant chunky (ada sensasi rajangan kacang) saya oles di atas plain crackers ditaburi coklat meses.   Rasanya?   Sama enaknya; bikin nagih 😉

Roti habis, biskuit pun ludes?  Seapes-apesnya, ngelamotin (bahasa opo iki?) sesendok selai kacang sahaja udah bikin bahagia hehehe.  Sesederhana itu.

Kefanatikan saya akan selai kacang yang masuk dalam jajaran produk unggulan Unilever ini ternyata menular pada anak-anak.  Jadi bisa dipastikan, selai Skippy selalu ada di dapur rumah kami.   

(Ki) Chunky Peanut Butter - (Ka) Creamy Peanut Butter
Kenapa Skippy Peanut Butter ?

Rasa
Jika makanan, pasti urusannya adalah rasa.  Flavour Memory saya akan selai ini tidak berubah dari dulu hingga kini.  Bedanya sekarang mereka punya varian chunky yang memberikan sensasi serasa mengunyah kacang, padahal awal mulanya produk ini hanya tersedia dalam bentuk creamy saja.  Yet, overall it taste the same.

Untuk ukuran selai, rasa manisnya pas -not too sweat- berpadu dengan gurihnya rasa kacang.  It's perfect sesuai selera saya.

Tekstur
Pernah mencoba selai kacang merek lain.  Saat dibuka ada lapisan minyak di bagian atas lalu mengering di bagian bawah.  Well, not for this one.  The peanut butter perfectly blend from the beginning to the last drop!

Ternyata ada cara lain untuk menikmati Skippy Peanut Butter yaitu dengan menjadikannya sebagai bahan membuat kue kering.  Mumpung timingnya pas, menjelang Lebaran, saya akan membuat Cashew Fudge Cookies sebagai salah satu varian kue untuk Hari Raya nanti.  Perpaduan selai Skippy yang gurih dengan choco chips, sudah kebayang rasanya yang juara!



Berikut bahan-bahan yang diperlukan untuk resep kue kering Skippy.

Bahan:
  • 150 gr margarin
  • 150 gr tepung gula
  • 2 butir telur
  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 1/4 sendok teh baking powder
  • 150 gram cokelat kacang mede (misal, Silverqueen) cincang kasar.   Bagian ini resepnya saya modif sedikit.  Kenapa?  Karena bahan-bahan inilah yang stand-by di lemar dapur saya 😁
    • Cokelat kacang mede (misal, Silverqueen) saya ganti dengan:
      •  150 Skippy Peanut Butter, sesuai selera apakah Creamy atau Chunky.  Di resep ini saya pakai Creamy Skippy Peanut Butter
      • Chocolate chips, jumlahnya sesuai selera.
      • Almond (cincang kasar), jumlah sesuai selera.  Jika menggunakan Chunky Skippy Peanut Butter almond bisa ditiadakan atau dipakai sedikit saja.





Cara Membuat:



  1. Kocok margarin dan gula tepung hingga tercampur.  Tambahkan telur satu per satu dan Skippy Peanut Butter sambil dikocok rata.  
  2. Masukkan tepung terigu dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
  3. Tambahkan choco chips dan almond.
  4. Sendokkan adonan di loyang yang dioles margarin.  Oven hingga matang dengan suhu 160 derajat Celcius.




Tips:


  • Panaskan oven terlebih dahulu.  Saya biasanya menyalakan oven sebelum mempersiapkan bahan-bahan.  Saat kue selesai dicetak, oven sudah mencapai suhu yang diinginkan.
  • Usahakan jangan terlalu lama mengocok margarin dan gula agar kue tidak melebar ketika dioven.
  • Hati-hati menggunakan cokelat yang mudah meleleh.  Untuk memudahkan pengadukan, dinginkan dulu cokelat yang mudah leleh di lemari pendingin.




Ternyata benar bahwa Skippy Peanut Butter tidak melulu untuk olesan roti.

Teman-teman punya ide membuat olahan makanan dengan selai kacang Skippy juga?  Sharing di kolom komentar ya!!

Selamat berkreasi 😉


Share
Tweet
Pin
Share
14 comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Me


          

recent posts

Popular Posts

  • 5 Mie Ayam Enak di Bogor
  • Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon
  • Paralayang; Uji Nyali di Puncak Kebun Teh

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June 2025 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  June 2022 (2)
  • ►  2021 (12)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (2)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  February 2021 (1)
    • ►  January 2021 (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  October 2020 (1)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (1)
    • ►  January 2020 (1)
  • ▼  2019 (17)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  October 2019 (2)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ▼  May 2019 (2)
      • [Review Buku] Hobi Jadi Bisnis
      • Resep Kue Kering Skippy Peanut Butter; Cashew Fudg...
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (4)
  • ►  2018 (25)
    • ►  December 2018 (4)
    • ►  November 2018 (4)
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December 2017 (5)
    • ►  November 2017 (3)
    • ►  October 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (1)
  • ►  2016 (37)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (4)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (9)
    • ►  March 2016 (8)
    • ►  February 2016 (3)
    • ►  January 2016 (6)
  • ►  2015 (75)
    • ►  December 2015 (2)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  September 2015 (6)
    • ►  August 2015 (5)
    • ►  July 2015 (19)
    • ►  June 2015 (4)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (7)
    • ►  March 2015 (5)
    • ►  February 2015 (9)
    • ►  January 2015 (5)
  • ►  2014 (39)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (2)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  August 2014 (5)
    • ►  July 2014 (2)
    • ►  June 2014 (3)
    • ►  May 2014 (4)
    • ►  April 2014 (2)
    • ►  March 2014 (2)
    • ►  February 2014 (5)
    • ►  January 2014 (7)
  • ►  2013 (36)
    • ►  December 2013 (5)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (6)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (2)
  • ►  2012 (28)
    • ►  December 2012 (2)
    • ►  November 2012 (3)
    • ►  October 2012 (3)
    • ►  September 2012 (4)
    • ►  August 2012 (4)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  May 2012 (1)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (1)
    • ►  February 2012 (1)
    • ►  January 2012 (3)
  • ►  2011 (28)
    • ►  December 2011 (2)
    • ►  November 2011 (3)
    • ►  October 2011 (1)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (2)
    • ►  June 2011 (4)
    • ►  May 2011 (1)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  March 2011 (3)
    • ►  January 2011 (3)
  • ►  2010 (2)
    • ►  December 2010 (1)
    • ►  June 2010 (1)

Created with by BeautyTemplates