Saya mau sharing pengalaman tentang motret [lagi!] niii. Terinspirasi dari kegiatan di akhir pekan belum lama ini yang saya gunakan untuk belajar motret. Betul sekali, seharian tadi bisa dikatakan saya motret terus. Baru terasa lelahnya menjelang petang. Entah karena sudah lama tidak "angkat" kamera, segala rupa objek di rumah jadi korban jepretan. Memangnya di rumah bisa motret apa? Kenapa ngga di luar rumah, coffee shop misalnya, atau bahkan ke luar kota? Ini mirip pemikiran saya dulu banget yang ternyata keliru! 😂
Banyaknya gambar makanan atau suasana kafe resto yang diposting di sosial media oleh para penggiat foto belakangan ini memberikan kesan bahwa potret itu harus melulu makanan. Belum lagi informasi untuk belajar fotografi umumnya diselenggarakan di kafe atau resto. Tidak heran juga jika pada akhirnya menggiring opini bahwa belajar motret itu harus food related. Padahal ngga juga.
Belajar motret dapat dilakukan di mana saja termasuk di rumah. In fact, there's a lot of things at home yang bisa dijadikan challenge object foto.
Belajar motret dapat dilakukan di mana saja termasuk di rumah. In fact, there's a lot of things at home yang bisa dijadikan challenge object foto.
Mau tahu benda atau objek apa saja di sekitar rumah yang dapat dijadikan bahan untuk belajar motret?
Children (Anak-anak)
Yep, that's right. Your own kids!
Lebih spesifiknya lagi adalah framing kegiatan keseharian mereka di rumah. Apalagi jika usianya masih kategori bocah yang notabene aktif bermain, menjurus tidak bisa diam hahaha.
Selain mengabadikan polahnya, di saat yang bersamaan saya jadi belajar teknik panning (memotret objek bergerak). Apparently put a moving object in a frame is very challenging.
Butuh praktek berulang kali hingga dapat menghasilkan gambar panning yangsempurna baik. Seringnya objek bergerak berujung pada gambar yang blurry. Tantangan lazimnya foto outdoor adalah perubahan intensitas cahaya dalam hitungan detik. Di saat bersamaan, tidak ingin ketinggalan momentum.
Walaupun sudah mengaktifkan fitur continuous shooting pada kamera dan setting sesuai kondisi matahari, tetap saja hasilnya tak seragam seperti terlihat pada gambar di bawah saat saya mengabadikan Si Bungsu bermain bola.
Selain bereksperimen dengan kondisi lighting yang dinamis, manfaat lainnya adalah eksplorasi fitur lain yang tersedia di kamera sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman kamera itu sendiri.
Lebih spesifiknya lagi adalah framing kegiatan keseharian mereka di rumah. Apalagi jika usianya masih kategori bocah yang notabene aktif bermain, menjurus tidak bisa diam hahaha.
Selain mengabadikan polahnya, di saat yang bersamaan saya jadi belajar teknik panning (memotret objek bergerak). Apparently put a moving object in a frame is very challenging.
Butuh praktek berulang kali hingga dapat menghasilkan gambar panning yang
Walaupun sudah mengaktifkan fitur continuous shooting pada kamera dan setting sesuai kondisi matahari, tetap saja hasilnya tak seragam seperti terlihat pada gambar di bawah saat saya mengabadikan Si Bungsu bermain bola.
Selain bereksperimen dengan kondisi lighting yang dinamis, manfaat lainnya adalah eksplorasi fitur lain yang tersedia di kamera sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman kamera itu sendiri.
Food (Makanan)
Objeknya beragam, mulai dari bahan mentah hingga yang sudah siap santap. Tak sedikit beli makanan jadi, namun ada juga hasil dari dapur sendiri. Yang ini niat pake banget karena seringnya saya malas dibanding rajinnya 😋.
Seperti yang pernah saya tulis di sini, food fotografi itu melelahkan terlebih jika kita melakukannya semua sendirian. Mulai dari cooking preparation, mengolah sang makanan, sekaligus menjadi food stylist plus fotografernya. Padahal cucian kotor hasil memasak beserta situesyen rumah yang pabalatak akibat jadi studio dadakan masih menanti untuk dibereskan. Singkatnya; merepotkan tapi anehnya ngga bikin saya kapok! 😂
Gardening or plants
Dibanding makanan, item ini yang relatif jarang saya pakai untuk belajar motret. Mungkin karena saya lebih senang mengunyah dibanding berkebun 😅
Tidak hanya bunga hidup, bunga kering dan kembang artificial dari plastik pun tak jadi masalah untuk bahan latihan foto. Malah untuk keperluan props [baca: properties] saya sampai nyetok beberapa macam tanaman plastik xixixi.
Tidak hanya bunga hidup, bunga kering dan kembang artificial dari plastik pun tak jadi masalah untuk bahan latihan foto. Malah untuk keperluan props [baca: properties] saya sampai nyetok beberapa macam tanaman plastik xixixi.
[your favorite] Books
Punya buku bacaan favorit?
Ngga ada salahnya sesekali diabadikan, yess?
Miscellaneous
Menurut kamus Bahasa Inggris, artinya bermacam-macam.
Kenapa saya kategorikan sebagai "miscellaneous"?
Karena memang objeknya segala rupa barang yang saya temukan di rumah di luar 4 kategori yang sudah saya tulis sebelumnya di atas. Apa saja itu? Mulai dari parfum, tempelan kulkas oleh-oleh dari teman & kerabat, uang 'retjeh', sepatu, alat makan, label tag bahkan jemuran; semuanya sudah pernah saya framing 😬!
Karena memang objeknya segala rupa barang yang saya temukan di rumah di luar 4 kategori yang sudah saya tulis sebelumnya di atas. Apa saja itu? Mulai dari parfum, tempelan kulkas oleh-oleh dari teman & kerabat, uang 'retjeh', sepatu, alat makan, label tag bahkan jemuran; semuanya sudah pernah saya framing 😬!
Hanya empat hal itu saja yang bisa dipakai untuk belajar motret dari rumah?
Cencu cydak 😉
Masih panjang daftarnya. Dimulai dari dapur dengan bahan masakan seperti sayur-mayur beserta bumbu masaknya. Pindah ke ruuangan favorit di rumah, mainan anak-anak, alat masak bahkan alat tulis (stasionaries). Masih mentok ide? Biasanya saya akan berkelana di lautan gambar Instagram dan Pinterest . Usai berselancar di dua platform sosial media yang sarat image ini, akan muncul inspirasi untuk belajar motret dengan konsep yang baru.
Jadi sahihlah bahwasanya kita dapat meningkatkan kemampuan motret dengan memakai benda yang sehari-hari kita jumpai dengan mudah di sekitaran rumah.
Pendek kata, all can be an object for us in mastering photography. So give it a try!
"The question is not
what you look at,
but what you see."
-Henry Thoreau-