7 Aktivitas Stress Release Yang Saya Lakukan Selama Pandemi
"Nggak terasa kita udah 2 tahun ya, makan siang bareng seperti begini." ujarku siang itu saat kami sedang menyantap makan siang bersama. Ya, semenjak pandemic melanda, otomatis kita semacam "tahanan" di rumah sendiri. Segala aktivitas nyaris semua dilakukan dari rumah, termasuk kegiatan belajar-mengajar dan bekerja pun dipusatkan dari rumah.
Kami yang sehari-harinya sibuk dengan kegiatan masing-masing saat siang hari dan baru berkumpul lagi di rumah saat menjelang petang, sudah dua tahun ini selalu bersama selama 24 jam sehari.
Makan siang bareng yang biasanya "dipusatkan" harian setiap malam dan akhir pekan, maka kini acara makan bersama menjadi rutinitas keseharian.
"Stress nggak sih, Ma?" tanya anakku sulung. "Aku kok rasanya begitu" lanjutnya lagi. "Ya, jangan dibuat stress lah" hiburku. "Mama aja berusaha ngga mikirin. Dibawa seneng aja, malah kadang enak, ngga perlu macet-macetan di jalan" imbuhku lagi.
Jika tidak pandai menyiasati, ternyata pandemi ini dapat membuat siapa saja stres dan cemas. Terlebih ketika melihat berita yang ditayangkan di televisi atau media sosial. Padahal, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Maka meluangkan waktu untuk melakukan hal menyenangkan atau relaksasi serta menghabiskan waktu berkualitas bersama orang terdekat, menjadi penting adanya.
Setelah saya review ulang, berikut adalah kegiatan yang bisa dibilang sering dilakukan selama masa pandemi ini.
Nonton Film Streaming
Seperti yang Readers tahu, salah satu hobi kami sekeluarga adalah nonton film. Di masa normal, minimal sebulan sekali kami sempatkan untuk hunting film baru di bioskop. Kebiasaan yang satu ini otomatis terenggut manakala Corona merebak.
Untungnya sekarang banyak aplikasi nonton film secara streaming; macam Netflix atau Viu. Alhasil keinginan menonton masih dapat disalurkan. Malah lebih ekonomis mengingat tidak ada biaya beli HTM plus pop-corn yang jika dikalkulasi [ternyata] lumayan juga angkanya #mamakkekepindompet.
Provider film-film streaming itupun seakan memahami kebutuhan para viewernya dengan menyajikan aneka film; mulai dari serial, drama Korea (for sure!) termasuk film dokumenter. Tinggal pandai-pandainya kita memilih program yang sesuai dengan value yang kami ajarkan pada anak-anak mengingat di rumah masih ada bocah di bawah umur 17 tahun 😎
Youtube-ing
Selain website film streaming, Youtube adalah kanal tontonan online yang saya sambangi. Di sini seringnya saya mencari klip musik kesukaan, aneka tutorial hingga kajian agama.
Salah satu hasil dari berselancar di kanal Youtube, saya jadi tahu Youtuber-youtuber yang sesuai dengan selera saya. Pan-kapan saya tulis deh di blog ini. Semangat, Ratna! 💪
[Adult] Colouring
Seperti yang sudah diulas di sini, kegiatan mewarnai sebetulnya hobi dari dulu yang sempat hiatus lama. Dengan datangnya pandemi, saya jadi punya waktu untuk melakukannya lagi. Adult coloring jadi alternatif kegiatan yang membantu saya melewati periode membosankan semasa pandemi ini. Semacam stress release juga, harusnya ya? Heheheh.
Exercise
Semenjak corona Covid-19 merebak, kita memang diharuskan lebih banyak berada di rumah. Tak bisa dipungkiri kalau kita makin banyak menggunakan gawai selama di rumah saja.
Gawai memang mampu menghadirkan beragam hiburan apalagi di tengah kondisi seperti sekarang ini. Namun sebenarnya, ada alternatif kegiatan lain yang bisa mengusir stres atau rasa jenuh tanpa perlu membuka gawai.
Sebetulnya ini bukan hal baru, terutama bagi Paksu yang memang hobi bersepeda sedari dulu. Lain halnya untuk saya. Yang tadinya menekuni yoga bahkan ikut kelompok yoga online, tapi lama-kelamaan bosan juga karena yoga online di dalam rumah terus, akhirnya memutuskan untuk bersepeda [juga]. Selain gowes, terkadang saya dan Paksu juga jalan pagi.
Jika jadwal kami berempat memungkinkan luang, sesekali kami sempatkan juga untuk gobar alias gowes bareng. Biasanya momen ini dipake juga sebagai ajang Gocapan atau Gowes Cari Sarapan hahaha. Tentunya dengan cari tempat yang sepi, tidak banyak orang.
Anggap saja kami sedang berekreasi, satu hal yang sudah lama tidak kami lakukan.
Rute yang dipilihpun biasanya rule blusukan, ke kampung-kampung atau pinggiran kota. Jadi masih dapat pemandangan yang hijau menyegarkan seperti ini.
Gardening
Kegiatan fisik lainnya yang saya lakukan adalah... *drum roll* mengurus tanaman atau gardening! Definisi "mengurus" tanaman versi saya adalah menyiram dan sesekali memberikan suplemen agar tanaman tumbuh baik.
Dan inipun bukan karena wabah hobi hits dadakan kala pandemi hehehe. Walaupun mulanya saya tidak tertarik dengan yang satu ini. Lain halnya dengan mendiang Mama yang memang bertangan dingin. Lha wong saya "miara" kaktus aja mati kok! Padahal katanya kaktus termasuk tumbuhan free maintenance.
Lalu kenapa juga saya melakukannya? Tidak lain karena prihatin lihat koleksi tanaman Mama yang nggak keurus. Daripada terbengkalai, akhirnya saya tergerak untuk merawatnya. Jadi ini bukan hobi dadakan, ya. Jenis tanamannyapun bukan tanaman hias harga sultan.
Tanaman hias yang menghijaukan dan bikin adem halaman rumah kami didominasi oleh tanaman jadul seperti suflir, lidah buaya dan kuping gajah mini. Belakangan saat saya menemukan kenikmatan memelihara tanaman, barulah saya menambahkan beberapa varian baru. Itupun masih dengan catatan, tanaman with low maintenance. Hahahaha, teteuub yaaa...
Reading
Kebiasaan ini mah ngga perlu dibahas panjang X lebar, ya?
Bagi teman-teman Readers yang suka drop by ke blog ini, pasti sudah tahu hobi saya ini karena terkadang saya juga mereview buku. Silahkan ke mari.
Kalaupun saya masukkan dalam list, karena nampaknya saya paling konsisten melakukannya. Pandemic or not, I'm still reading a book. Reading is to feeding my soul and brain.
Rangkaian kata selain membantu mengungkapkan perasaan secara verbal, bisa menjadi jimat ampuh membawa diri menjauh dari suasana sekitar. Tenggelam dalam rangkaian kata mengayakan imajinasi. Tak mengapa membaca fiksi yang fiktif, mengelanakan jiwa manakala raga hanya bisa berdiam di rumah. Merehatkan diri sejenak dari ketidakpastian serta kecemasan yang disebabkan pandemi.
Perbedaannya, jikalau dahulu browsing bacaannya di toko buku. Kini saya melakukannya secara daring walaupun tidak sepenuhnya ebook.
Karena frekuensi "jajan" buku berkurang, alhasil saya menkorek-korek lagi koleksi buku lama yang selama ini belum sempat dibaca 😆
Blogging
Kenapa jadi ngeblog [lagi] selama pandemi?
Tidak lain karena saya jadi punya waktu "lebih" untuk kontemplasi. 😉
Mobilitas yang mendadak turun -dalam artian ngga perlu travel time ke tempat kerja- ternyata berpengaruh ke fisik. Walau cuma duduk manis di mobil, itu melelahkan lho. Dengan kondisi "ngantor" di rumah, jatah travel time tadi semacam waktu luang. Di waktu luang inilah, rasanya otak jadi relaks. Bawaannya jadi banyak gagasan untuk bahan tulisan. Thus, ada waktu untuk menuangkannya menjadi blog post.
Seperti tulisan yang sedang Readers baca sekarang ini. Iya, saya menuliskannya berdasarkan obrolan dengan anak-anak saat makan siang hari itu. Pembicarran yang menggerakkan saya untuk mereview lagi, selama pandemi ini, saya ngapain aja.
Diluar pekerjaan -alhamdulillah masih dapat amanah di tengah situasi yang menantang ini- dan kegiatan domestik [baca memasak & beberes rumah], itulah 7 hal yang bermanfaat sebagai stress release yang saya lakukan selama pandemi. Upaya membentuk imunitas tubuh sebagai benteng pertahanan kesehatan dan kewarasan 😎
How about yours?
6 comments
Akupun ngerasa pandemi ini ga selamanya buruk. Setidaknya ya mba, mengajarkan kita utk jadi rutin dan disiplin jaga kebersihan dan menerapkan prokes. Aku sendiri stress juga awalnya ga bisa traveling. Semua negara nutup pintu trutama utk maskapai dari Indonesia :(
ReplyDeleteTapi mungkin Krn dasarnya aku memang suka di rumah, ga terlalu berat sih utk betah. Mirip kok Ama yg mba lakuin, aku paliiiing suka dan rutin membaca buku. Supaya makin tertantang, aku tulis tuh review-nya di IG dan FB. Belajar utk menulis juga jadinya.
Blog ttp ga berubah sih, 2 Minggu sekali ATO kalo rajin seminggu sekali.
Drakor haruuuuus hahahaha. Itu hiburan bener2.
Coloring aku ga terlalu sering tp punya bukunya. Cuma sdg bosen aja saat ini.
Tp aku yg tadinya benci masak, skr nth kenapa JD agak seneng :p. Walopun yg dimasak msh yg gampil2. Blm pengen juga yg ribet :p. Itu tetep serahin ke mbak asisten :D
Sepemikiran kita mba Fanny. Allah tengah menegur kita dengan caranya yang luar biasa. Tinggal kitanya niiih, nyadar ato nggaa hahahah.
DeleteBTW senangnya masih punya asisten, aku mah udah solo karir. Eh, dibantu anak-anak ding. Lumayanlah ada tenaga tambahan hihihi.
kurang lebih sama mbak untuk aktivitas nonton, membaca dan blogging. tapi frekuensinya lebih banyak ke blogging, nonton kadang masih terhambat waktu juga, membaca juga begitu.
ReplyDeletepulang kantor rasanya waktunya kurang kalau untuk membaca, jadi lebih banyak ngeblog
olahraga nih aku yang kurang, kudu rajin disaat saat kayak gini nih
Ayo kobarkan semangat olganya kakaaaa. Akupun maksain diri. Selain faktor U dan kondisi sekarang yg memang butuh stamina lebih prima ^_^
DeleteIya harus melakukan kegiatan yang menyenangkan diri ni saat pandemi, aku sekarang rajin pelihara tanaman, masak-masak dengan Nai, jalan kaki, nge drakor hehe..
ReplyDeleteMirip-miriplah aktivitas kita. Pokoknya yang bisa dikerjakan dari/di rumah, yowes ngono wae hehehe
DeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !