Setelah menjadi ibu, baru merasakan ternyata membentuk pola
makan yang baik dan sehat itu adalah tantangan tersendiri. Itu belum termasuk kriteria enak pada makanan yang disajikan. Tantangan berat lainnya adalah makanan yang dibuat juga memenuhi selera agar disukai oleh seluruh anggota
keluarga. Mengingat setiap pasangan berangkat dari keluarga yang mempunyai kebiasaan berbeda. Di keluarga yang baru, tentunya akan muncul
patron yang baru. Apakah didominasi oleh
kebiasaan salah satu pihak atau kombinasi keduanya.
Contohnya saja keluarga kami; suami penyuka daging sedangkan
saya jika tidak bertemu serat sehari rasanya seperti sayur tanpa garam, ada
yang kurang. Namun dua kebiasaan
tersebut ternyata bisa saling melengkapi mengingat tubuh kita memang
membutuhkan protein dan serat disamping karbohidrat, cairan dan mineral.
Sebisa mungkin saya menyiapkan menu gizi
seimbang untuk konsumsi harian di rumah di tengah gempuran masakan siap saji
yang mayoritas tinggi protein dan karbohidrat.
Walaupun sedari kecil sudah diperkenalkan dan dibiasakan akan buah dan sayuran,
namun anak-anak masih pilih-pilih akan jenis sayur dan buah.