My Dairy Note's

Life Style & Family Blog Indonesia

    • Home
    • About
    • Disclosure
    • Life Style
      • Books & Movie
      • Travel
      • Culinary
      • Fotografi
    • Women in Tech
      • Blogging
      • Techno
    • Midlife Series
      • Family
      • Wellness
    • Career & Project Management
      • Project Management


Selepas mendarat di Incheon International Airport, kami diberi waktu untuk berganti kostum tempur alias baju musim dingin.  Cukup dengan membasuh muka dan sikat gigi serta sedikit minyak wangi karena minus mandi, perjalanan menikmati Korea Selatan pun dimulai.  

The Garden of Morning Calm, Gapyeong

Tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah semacam Kebun Raya Bogor mini seluas 300.000 m² , memiliki ribuan varietas tumbuhan khas Negeri Ginseng.  Kendati tidak seluas KRB (87 ha), Garden of Morning Calm dapat menarik hingga 600.000 wisatawan dalam setahunnya.

Perjalanan ke arah luar kota bagian timur Kota Seoul kami tempuh hampir 4 jam dari bandara.  Rintik hujan setia menemani sepanjang perjalanan semenjak bis kami meninggalkan Incheon.   Cuaca yang sama sekali tidak bersahabat buat manusia tropis seperti saiah karena membuat musim semi di pertengahan Maret ini serasa winter.

Saya yang biasanya hidup di bawah curahan matahari melimpah ruah, tetiba harus halan-halan di bawah suhu 10℃.  Personally, gak masalah dengan hujan rintik-rintik yang konon sering terjadi di peralihan dari winter ke spring, toh Bogor juga kota hujan malah pake gledek 😁.  Masalahnya adalah hembusan angin yang membuat tubuh menggigil.  Apalagi Gapyeong ini terletak di luar kota, tepatnya daerah pegunungan.  Terbayang 'kan, bagaimana suhunya?  

Di sini sarung tangan tidak lepas sebagaimana payung yang saya kembangkan sambil jalan kesana-kemari.  Bahkan berpose dengan payung!  Hujan dan suhu dingin memang bukanlah kombinasi yang bagus untuk berwisata 😁

Saking dinginnya saya tidak berminat mengeluarkan kamera.  Karena jika memotret artinya saya harus melepaskan gloves untuk menekan shutter dan membidik kamera.  Lepas sarung tangan alamat kedinginan, hwiih.  Untung ada teman yang berbaik hati mau bantu motretin, alhamdulillah 😉 

Light Tunnel
Spot foto favorit di malam hari atau saat Winter Light Festival
Kondisi taman bunga di dunia nyata.  

Penampakan di dunia drama 😂
Image owned by https://koreandramaland.com
Entah cuaca yang tidak mendukung -saat itu gerimis turun disertai angin- atau menyadari kenyataan bahwa taman ini tidak memberikan pemandangan cantiknya sebagaimana yang terlihat dibaleho besar yang dipasang dekat pintu gerbang; bisa dibilang rombongan tidak berminat untuk eksplore banyak. Padahal taman milik perseorangan ini relatif sering dijadikan lokasi shooting drakor karena keindahannya.  Bukti bahwa dunia nyata tidak seindah dunia drama (Korea) hehehe.

Menurut penuturan tour guide, Garden of Morning Calm tampil cantik di musim panas, sekitar Juni hingga Agustus saat bunga-bunga baru bermekaran. Aneka warna dedaunan yang memukau pun dapat dinikmati di arboretum milik seorang profesor hortikulutra ini saat musim gugur (September - November).

Hence, what can you expect during cold spring except melted ice and brown branches?  😔
Maka kami pun cukup berpuas diri mengabadikan diri di Tunnel Light yang padam lampunya karena hari masih terang.  Atau seperti saya, foto di dekat sungai kecil dengan sebagian besar permukaannya yang masih membeku.  Moment of thruth kalau pernah injakkan kaki ke negeri 4 musim, haissh!  😂


Nami Island, Namiseom

Bagi penggemar drama Korea, pergi ke Korea Selatan tanpa mengunjungi Nami Island ibarat sayur tanpa garam.  Pulau berbentuk bulan sabit yang terletak sekitar 50 Km dari Seoul jadi ikut mendunia setelah Winter Sonata (2002) meledak di kancah hiburan.  Dramanya sendiri yang mengusung kisah cinta yang mengharubiru, masuk dalam must seen Korean drama love story dan diyakini sebagai pemicu virus Hallyu ke seluruh dunia.

Saking ngetopnya si Namiseom, lokasi shooting ini jadi salah satu tempat kunjungan wajib para wisatawan yang plesiran ke negeri para Oppa-Noona.

Jalan kaki dari dermaga ke pusat "kota" Nami, gak ada angkot.
Mirip seperti Gili Trawangan


Kiri Atas: Patung boneka salju "Winter Sonata" di gerbang pulau
Kanan Bawah: Flyer drama korea yang mendunia

Kiri Bawah: The iconic bycle.  Yang pernah nonton Winter Sonata pasti inget adegan sepeda yang fenomenal itu.
Kanan Bawah: mushalla Nami Island.
Kanan Atas: cafe di Nami Island.
Wajah ceria, lupa kalo belum mandi dari kemarin hihi
Background adalah Nami Library, tempat di mana mushalla berada.
Fog on the lake; creates misty and creepy look.


Unlike Garden of Morning Calm, cuaca di Nami lebih bersahabat walau masih tetap dingin diseling gerimis yang on-off turunnya.  Situasi Nami pun lebih hidup; pengunjung bersliweran menggunakan aneka kostum musim dingin dan bercakap dalam aneka bahasa.  Jika lelah atau lapar, banyak kafe serta restoran untuk rehat sejenak.

Surprisingly, tersedia mushalla di lantai dua Nami Library.  Gedung perpustakan ini kira-kira ada di bagian tengah pulau.  Jadi bagi muslim traveller yang berkunjung ke Nami tetap dapat menjalankan kewajiban lima waktunya.  Waktu itu saya sedang berhalangan, tak terpikir untuk masuk ke dalam.  Jadi memutuskan hanya memotret bagian pintunya saja yang bertuliskan mushalla.  Sekarang menyesal kenapa waktu itu tidak masuk untuk mengabadikan bagian dalamnya.  Pelajaran berharga nih untuk ke depannya, ambil saja foto sebagai bahan dokumentasi.

Dan yang tak kalah penting; Nami memiliki lokasi yang cantik untuk berfoto 😂.  Terutama lokasi-lokasi iconic dari drama Winter Sonata; seperti danau dan deretan pohon pinus yang berjejer panjang rapi.  Saya yang biasanya di belakang view camera, jadi terbawa aura pengen dipotret terus-terusan juga hehehe.

Dari ketiga tempat yang saya tulis di postingan ini, Nami is my favorite!


Petite France, Gapyeong

Usai menikmati (tepatnya pepotoan 😁) Nami Island, kami lanjut ke Petite France.  Tujuan wisata yang berjarak sekitar 9 Km dari Nami Island.  Walau tak berada dalam satu provinsi, dua tempat wisata Korea Selatan ini letaknya berdekatan.  Tak heran jika banyak ditawarkan paket 1-day tour dengan agenda Nami Island dan Petite France mengingat Gapyeong ini sekitar 55 Km jauhnya dari Kota Seoul.  Sekalian jauh ke luar kota, tiga tempat terlampaui #eh.

Yang mau tahu paket tur ke Gapyeong, silahkan browsing.  Sudah banyak infonya seliweran di dunmay.   Lengkap mulai dari operator plus harga, opsi ikut rombongan atau tidak.  Bagi yang ingin lebih privat, gak mau terikat sama rombongan, bisa pergi sendiri.  Rute kendaraan umum berikut ongkosnya pun jelas terpampang di internet.

Petite France
Bergaya di gerbang Petite France

Mengingat kepergian kali ini saya berada dalam rombongan so all I have to do is just sit and enjoy the rural view from the bus.  Alhamdulillah.

Namanya saja sudah Petite France, jadi segala sesuatu yang berada di sini semuanya berbau Perancis termasuk atraksinya.  Sayangnya saat tiba di sana, rombongan sudah tidak dapat menikmati kegiatan yang ditawarkan seperti mencicipi suasana rumah tradisional Perancis abad 19.  Atau pertunjukkan boneka khas Negeri Eiffel yang biasa dipertontonkan.

Entah karena kami tiba di sana menjelang injury time or 1-hour before last admission, suasananya sepi dengan banyak toko yang sudah tutup.  Ditambah cuaca yang hujan rintik-rintik, membuat suasananya sepi.  Tak terlihat banyak pengunjung.  Jujur, memancing rasa heran saya mengingat di sini terdapat workshop, restoran serta guest house.

Padahal dalam brosur tertera agendanya beragam; European dance show, puppet play hingga art exhibition.  Alhasil rombongan kami yang berjumlah sekitar 20 orang hanya sekedar foto-foto sambil eksplor desa Perancis wanna be yang emang ukurannya kecil, sesuai dengan namanya "petite" (Perancis: kecil).

Sudah mirip desa Perancis, belum?  Karena saya belum pernah ke Perancis 😄

Gerbang Petite France
Terlihat flyer drama korea yang pernah shooting di lokasi ini

Wefie di depan Mini Eiffel!

Alhasil kesan pribadi berkunjung ke tempat yang pernah jadi lokasi syuting reality shownya Korea "Running Man", drakor heits macam My Love Coming From The Star dan Secret Garden; bahkan masuk Daftar 100 Lokasi Atraktif Korea Selatan ini, ga greget samsek buat saya.  Zoonk, anti klimaks gitu 😩

Despite to the fact this place might be overrated, still it is important to know its operational hours.  
  • Senin - Kamis 09:00-18:00.
  • Jumat Sabtu 09:00-20:00.
  • Masih bisa diakses paling lambat 1 jam sebelum ditutup.
Dengan harga tiket masuk:
  • Dewasa ₩6,000
  • Remaja & Anak-anak ₩4,000  
  • Penyandang cacat & Lansia ₩4,000
  • Anak di bawah usia 3 tahun; free.
Ki Atas: coffee shop di sekitaran area wisata.  Ka Atas: Penjaja buah kaki lima
Ki Bawah: poster drakor berlokasi shooting di Petite France.  Ka Bawah: coffee shop dalam area wisata
Selain di dalam kawasan Petite France, kedai kopi kecil juga bisa ditemukan tepat di seberang kawasan wisata.  Tetapi saya lebih tergiur membeli strawberry segar yang dijual oleh penjaja kaki lima.  Cukup dengan ₩3.000 kita sudah bisa menikmati satu box kecil strawberry yang berukuran besar dan rasanya manis puoool!

Di luar dugaan, si penjual buah menawarkan dagangannya dengan menggunakan Bahasa Indonesia.  Mungkin dia mendengar perbincangan kami dan bukti jika banyak pelancong Indonesia datang ke mari.

"Ibu, beli.  Tiga ribu Won" ujarnya  😁
.
.
Bagian 2
Bagian 3
Baca rangkaian jalan-jalan di South Korea The Series



Share
Tweet
Pin
Share
15 comments
seoul street photography

Try to collect moment, not things.

Kalimat tersebut memang benar adanya.  Karena kian hari tumbuh kesadaran akan keterbatasan; apalagi jika dikaitkan dengan umur alias tuwek hehehe.  Sejatinya manusia itu tambah umur bukan makin perkasa, malah sebaliknya semakin beragam keterbatasannya.  Keterbatasan waktu berdiam di suatu tempat, keterbatasan mengingat, keterbatasan untuk menikmati.

Apalagi buat yang hobi pelesiran, ini berasa banget, itu sih yang saya rasakan.  Setelah perjalanan usai, apa yang kita miliki selain cerita?  Sayang rasanya jika cerita-cerita perjalanan hanya berputar dan tersimpan sebagai isi kepala.

Berangkat dari pemikiran itu, kini acap kali  datang ke suatu tempat, saya tidak hanya mengabadikan diri sendiri atau teman seperjalanan, tapi juga belajar menangkap "kehidupannya".

Semakin sering saya melakukannya, ternya memenjarakan gerak kota dalam gambar memberikan sensasi tersendiri.  Selain sebagai obat melawan lupa, melihat kembali gerak waktu yang dibukukan berhasil memutar nostalgi bahkan terkadang membangkitkan emosi.  Cerita pun menjadi timeless, tak lekang waktu.  Exactly what photography is all about that is capturing moment.

Dan ini adalah sebagian kecil dari gerak Seoul yang tertangkap oleh kamera saya.

Tentang negara yang bersih dan teratur.  Duuh, kapan endonesah seperti ini?

Tentang banyaknya tempat yang foto-able.  Mau di jalanan kek, di pasar kek (baca tentang Myeongdong).  Cerita sikit.  Di hari ke-3 kami dibawa ke Dongdaemun, saya menghabiskan waktu untuk pepotoan di jalanan.  Soalnya saya melihat spot zebra cross yang bagus banget.  Akhirnya saya dan 3 teman lainnya heboh sendiri di situ.  Kami sampai bolak-balik bikin adegan nyebrang yang natural.  Kapan lagi rusuh di jalanan tapi gak bikin macet? 😆

Tentang negara dengan budaya "pali-pali"nya (cepat-cepat) namun bisa memproduksi begitu banyak drama Korea yang mengharubaru bikin baper pemirsa seluruh dunia.

Tentang kunjungan kedua saya ke Seoul yang mengafirmasi bahwa Tuhan mendengar keinginan saya hingga akhirnya bisa menjejakkan kaki lagi di Tanah Kimchi.

Dan ini gambar-gambar dari berbagai sudut Kota Seoul yang bisa saya abadikan.  Beberapa gambar diambil dari atas bis yang melaju.  Maklumlah, ikut group tour jadi harus patuh dengan agenda acara wisata 😀

Zebra cross di sekitaran Dongdaemun Market jadi lokasi pemotretan dadakan 😆






Candid yang direkayasa 😂


Malah nggak lihat Tous Les Jours, seringnya Paris Baguette

Mirip setting lokasi film, ya nggak?

***

Baca rangkaian jalan-jalan di South Korea The Series


Share
Tweet
Pin
Share
12 comments
seoul south korea


Finally, Myeongdong!

One of Seoul's popular districts with abundant shopping malls and department stores.  A paradise for a freak fashionista as this place provides a prominent branded to a vast range of inexpensive clothes from local.  And for sure its famous Korean cosmetics & skin care brands.  Last but not least,  it is a place where you can taste various Korean street food hawkers.

For Korean, the market locates in the heart of Seoul is a witness to the nation's tumultuous started since WW2 ended.  For an international tourist, Myeongdong is a stunning place to spend notably during the night.  As Myeongdong always at the top of places to visit in South Korea,  this market becomes a melting pot of traveler around the globe.  Estimated 2 million people visit Myeongdong every day.

And during one windy evening in spring,  I was among the curb, getting around the market like others.

But, wait.

How suddenly end up in Myeongdong?

So, here the story.

Early this year, mid-March to be exact, after concluding long-complex-exhausted assignment; the project team was awarded traveling to Seoul.   Who would say NO to a free trip to South Korea?  Me definitely not!

It was a 5D3N group tour so all I have to do was sit nicely and follow the program.

Myeongdong Market occupies a certain area from a total of 99 ha Myeongdong area.  And it is a heaven for a shopper.  Instead of spending money on wildest shopping dream, I let my self-lost in the crowd and sucked the air of fiesta Myeongdong released.

In the windy and freezing night, I tried to capture the hustle yet exciting of Myeong Dong.  Enjoy!

top places to visit in south korea
top places to visit in south korea
Egg Bunn ₩2.000/pcs
Salah satu food street kategori muslim friendly yang dicoba.
Adonan roti, diberi ceplok telor dengan topping aneka kacang serta biji bunga matahari.
Setelah matang, Egg Bunn diletakkan di open steamer agar tetap hangat.
Emang nikmeh disantap di tengah hembusan angin dingin Kota Seoul
Rasanya?  Unik.


top places to visit in south korea
top places to visit in south korea
Right above  - Potato Spiral.  Forgot how it costed me.
Right below - Waffel with cream and strawberry topping. Yummeeh!

top places to visit in south korea

top places to visit in south korea

top places to visit in south korea
Stream corn

Plenty of fresh good fruits.
₩ 3.000 for a small cup.  ₩ 5.000 for a big cup.  

top places to visit in south korea
Dare to eat ice cream in 8℃ windy night?
Me, not! 
top places to visit in south korea

Above: fried shrimp
Below: Callops hawker stall
It comes to my understanding that Korean is a seafood lover.
Serving seafood as snacks are innovative, my 2 cents 

Left - a future Korean face.
Thank you dear for posing for me.

top places to visit in south korea

Hey, that's me (on the right 😎)

top places to visit in south korea
Inexpensive overcoat made in local yet good fabric.

top places to visit in south korea
Cute with good quality socks @ ₩ 5.000
I bought some for me and my daughter.
top places to visit in south korea
Best hour to visit is in the evening were lights on.
Myeongdong open from 10 AM to midnight every day.


***

Baca rangkaian jalan-jalan di South Korea The Series







Share
Tweet
Pin
Share
20 comments
parenting

Terus-terang, agak bingung cari judul postingan yang mewakili cerita "receh" keseharian kami berempat (Saya-Suami plus 2 anak).

Sengaja saya kumpulkan potongan-potongan percakapan berikut dari Timeline Facebook saya.  Iya, jadi hal-hal seperti inilah yang sering saya jadikan bahan update status di akun sosmed kepunyaan Om Mark Zuckerberg itu.  

Dibanding memasang update yang merusuh dan membuat bikin kening menyerenyit, saya memilih update status dengan berbagi percakapan keseharian yang dapat menaikkan bibir menjadi senyuman manis menjurus ketawa kecil.  Atau bahkan menginspirasi.  Eh, kalo yang terakhir kayaknya malah ngga 😂

Bisa jadi ada yang berpendapat ini adalah percakapan receh, tapi receh yang ngangenin.  Karena saat anak-anak beranjak dewasa, my husband and I will certainly miss this.  

At last, semoga tidak bosan dengan obrolan retjeh ini!  😚

++++

👶: "Aku heran deh, Pak, kenapa Kakak sama Mama kalo dandan lama. Padahal hasilnya gitu-gitu aja..."
👩: *yakali gw ma kakaknya berubah jadi Raissa kalo dandan?*

==



👶: " : "Lalat bisa ditangkep, Pak?"
: "Bisa"
:    👶: " : "Lalat bau ya, Pak?"
Lalu Emak kepo mikir; adakah hubungannya antara lalat dengan bau...

Am I lost something here? 😳



==



Anak: "Pak, cicak punya gigi, nggak?"
Bapak: "Nggak"
Anak: "Terus gimana dia ngunyah makanannya?"
Bapaknya lalu bla bla bla nerangin. Untung ngerti.

==

Ritual sebelum tidur; kiss emaknya.
Anak: "Pfttttt, pipi Mamah kok rasanya aneh. Pake apa, sih?" 
Emak: "Ini obat supaya Mama cantik selalu, Dek". (Baca krim malam). And yes I am teasing him.
Anak: "Obat rasa ngga enak kok dipake". Jangan dipake lagi, ah! Aku sun Mamanya jadi gak enak". 
Ada yang misuh-misuh 😂😂

==

Istri: "Say, sekarang hari apa, ya?"
Suami: "Hari libur. Tanggal merah."
Kenapa gw gak nanya anak-anak aja, ya tadi? 
😳

==


"Singset itu apa, Mah?"
Agak susah nih jelasinnya. Emak gercep langsung googling lalu pilih image. Scanning cepet hingga tiba di satu gambar yang sesuai pertanyaan.
"Singset tuh kayak gini, De. Kira-kira."
"Oooh, badannya ketat gitu, ya? Tipis"
Ada ya, tipe badan tipis?

==

Sop sudah selesai, selanjutnya perkedel kentang.
Saat menguleni perkedel, bocah mendekat.
"Mom, can you cook faster? My stomach is like hot wheel."
"What do you mean like hot wheel?"
"I am very hungry."
Aye aye captain!

==

Semalam, saat nunggu kakaknya pulang.
"Kakak itu biar galak tapi kalo gak ada dia teh, aku kangen."
"Kangennya kenapa?"
"Gak ada yang godain aku."

Orang galak emang ngangenin kok, Dek.



==



==🤔

==

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Me


          

recent posts

Popular Posts

  • 5 Mie Ayam Enak di Bogor
  • Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon
  • Paralayang; Uji Nyali di Puncak Kebun Teh

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June 2025 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  June 2022 (2)
  • ►  2021 (12)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (2)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  February 2021 (1)
    • ►  January 2021 (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  October 2020 (1)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (1)
    • ►  January 2020 (1)
  • ►  2019 (17)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  October 2019 (2)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (4)
  • ▼  2018 (25)
    • ▼  December 2018 (4)
      • Destinasi Wajib Liburan Korea Selatan - Bagian 1
      • Seoul Snap: Capture The City Vibe
      • Getting Around Myeong Dong
      • #PolahKami - Bagian 1
    • ►  November 2018 (4)
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December 2017 (5)
    • ►  November 2017 (3)
    • ►  October 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (1)
  • ►  2016 (37)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (4)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (9)
    • ►  March 2016 (8)
    • ►  February 2016 (3)
    • ►  January 2016 (6)
  • ►  2015 (75)
    • ►  December 2015 (2)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  September 2015 (6)
    • ►  August 2015 (5)
    • ►  July 2015 (19)
    • ►  June 2015 (4)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (7)
    • ►  March 2015 (5)
    • ►  February 2015 (9)
    • ►  January 2015 (5)
  • ►  2014 (39)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (2)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  August 2014 (5)
    • ►  July 2014 (2)
    • ►  June 2014 (3)
    • ►  May 2014 (4)
    • ►  April 2014 (2)
    • ►  March 2014 (2)
    • ►  February 2014 (5)
    • ►  January 2014 (7)
  • ►  2013 (36)
    • ►  December 2013 (5)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (6)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (2)
  • ►  2012 (28)
    • ►  December 2012 (2)
    • ►  November 2012 (3)
    • ►  October 2012 (3)
    • ►  September 2012 (4)
    • ►  August 2012 (4)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  May 2012 (1)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (1)
    • ►  February 2012 (1)
    • ►  January 2012 (3)
  • ►  2011 (28)
    • ►  December 2011 (2)
    • ►  November 2011 (3)
    • ►  October 2011 (1)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (2)
    • ►  June 2011 (4)
    • ►  May 2011 (1)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  March 2011 (3)
    • ►  January 2011 (3)
  • ►  2010 (2)
    • ►  December 2010 (1)
    • ►  June 2010 (1)

Created with by BeautyTemplates