Kapan terakhir naik kereta?
Jaman kuliah dulu, setiap hari.
Semenjak kerja, udah ga pernah naik kereta lagi. Apalagi lokasi kantor lebih mudah dijangkau oleh si roda empat.
Jadi setelah belasan tahun ga naik KRL, pagi tadi saya pake lagi transportasi yang satu ini karena paling praktis untuk tempat yang saya tuju.
Dengan membayar tiket seharga 11 ribu rupiah untuk tipe Express AC; penumpang dapat fasilitas AC (yang menurut saya cukup dingin). Hal pertama yang bikin rada ga percaya, kereta betul-betul diberangkatan menurut jadwal alias on-time (huh....is it in Indonesia or where ?). Perjalanan 1 jam 20 menit dari stasiun Bogor ke stasiun Kota tidak terasa. Penumpang yang relatif sedikit karena bukan hari kerja, membuat perjalanan lebih nyaman.
Ada yang menarik perhatian mata ketika melihat poster ini. Ternyata untuk jenis kereta Express AC, disediakan gerbong khusus wanita dengan lokasi di gerbong pertama dan gerbong terakhir dari lokomotif.
Betul-betul woman only.
Hanya penumpang wanita atau wanita dengan anak-anak yang diijinkan untuk duduk di gerbong pertama dan terakhir. Wanita dengan pendamping pria akan segera diarahkan dengan sopan oleh kondektur agar pindah ke gerbong lain.
Melihat kondisi kereta yang bersih, jok tempat duduk yang masih empuk ditambah sirkulasi pendingin yang masih prima pikiran jadi melayang ketika naik kereta besi di negera lain. Tapi ngelamunnya ga lama-lama karena announcer mengumumkan kereta akan berhenti di stasiun terdekat dalam bahasa Indonesia, hehehe....
Another experience di negeri sendiri. Di satu sisi menimbulkan rasa optimis bahwa it's gonna get better. Tapi juga berpikir akan nasib kondisi fasilitas umum lainnya yang berjalan terseok-seok karena ditunggangi banyak kepentingan.
Jaman kuliah dulu, setiap hari.
Semenjak kerja, udah ga pernah naik kereta lagi. Apalagi lokasi kantor lebih mudah dijangkau oleh si roda empat.
Jadi setelah belasan tahun ga naik KRL, pagi tadi saya pake lagi transportasi yang satu ini karena paling praktis untuk tempat yang saya tuju.
Dengan membayar tiket seharga 11 ribu rupiah untuk tipe Express AC; penumpang dapat fasilitas AC (yang menurut saya cukup dingin). Hal pertama yang bikin rada ga percaya, kereta betul-betul diberangkatan menurut jadwal alias on-time (huh....is it in Indonesia or where ?). Perjalanan 1 jam 20 menit dari stasiun Bogor ke stasiun Kota tidak terasa. Penumpang yang relatif sedikit karena bukan hari kerja, membuat perjalanan lebih nyaman.
Ada yang menarik perhatian mata ketika melihat poster ini. Ternyata untuk jenis kereta Express AC, disediakan gerbong khusus wanita dengan lokasi di gerbong pertama dan gerbong terakhir dari lokomotif.
Betul-betul woman only.
Hanya penumpang wanita atau wanita dengan anak-anak yang diijinkan untuk duduk di gerbong pertama dan terakhir. Wanita dengan pendamping pria akan segera diarahkan dengan sopan oleh kondektur agar pindah ke gerbong lain.
Melihat kondisi kereta yang bersih, jok tempat duduk yang masih empuk ditambah sirkulasi pendingin yang masih prima pikiran jadi melayang ketika naik kereta besi di negera lain. Tapi ngelamunnya ga lama-lama karena announcer mengumumkan kereta akan berhenti di stasiun terdekat dalam bahasa Indonesia, hehehe....
Another experience di negeri sendiri. Di satu sisi menimbulkan rasa optimis bahwa it's gonna get better. Tapi juga berpikir akan nasib kondisi fasilitas umum lainnya yang berjalan terseok-seok karena ditunggangi banyak kepentingan.