Nemu gambar-gambar berikut di koleksi pribadi.  Temanya sesuai dengan perayaan Tahun Baru Cina yang menurut tradisi adalah perayaan menyambut musim semi oleh masyarakat agraris Tionghoa karena artinya mereka bisa berladang kembali setelah musim dingin. 



Karena perayaan Imlek berasal dari kebudayaan petani, maka bentuk persembahyangannya berupa berbagai jenis makanan. Selain mi goreng sebagai simbol panjang umur karena masih diberi kesempatan di tahun yang baru, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti kemakmuran, panjang umur, keselamatan, atau kebahagiaan dan merupakan hidangan kesukaan para leluhur.  Kue-kue yang dihidangkan biasanya lebih manis dari biasanya diharapan kehidupan di tahun mendatang akan menjadi lebih manis. Di samping itu, terdapat juga kue lapis sebagai lambang rezeki yang berlapis-lapis. Tapi jangan sekali-sekali menghidangkan  bubur, karena bubur melambangkan kemiskinan !





Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di Cina, waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, biasanya terjadi sekitar tanggal 4 Februari.



Tahun pertama Imlek dihitung mulai dari tahun kelahiran Kong Hu Chu yaitu tahun 551 SM.  Sistem penanggalan Imlek yang sama juga digunakan dalam kehidupan keagamaan bagi penganut Kong Hu Chu lainnya yang tersebar di Jepang, Korea, Vietnam, Taiwan dan Burma.



Ini jepretan hasil foto hunting di kelenteng-kelenteng di kawasan Petak Sembilan dan sekitarnya.  Seperti Toasebo dan Gereja Fatima.  Mencoba merekam jejak kesibukan menjelang perayaan Tahun Baru Cina.  Sesaat menghirup aroma dupa, menambah pengetahuan tentang tradisi yang diusung dari generasi ke generasi.  Manusia memang tidak boleh lupa akan akarnya.

       Semoga sukses selalu