My Korean Food Adventure

by - January 18, 2019



I wrote here, the best way to get to know the local you visit is by tasting the food.  Walaupun di Indonesia belakangan ini kuliner Korea relatif mudah dijumpai, khususnya di kota-kota besar.  Still the best way to savor the authentic cuisine is from the origin.

Samgyetang Ginseng Chicken Soup, Seoul

Ke Korea tanpa mencicipi Sup Ayam Ginseng (Samgyetang) ibarat ke Jogja minus makan gudeg.  Begitu perumpaan yang paling mendekati.  Dan saya terbilang beruntung karena dapat mencicipi Samgyetang di salah satu restoran (konon) terbaik di Kota Seoul.

Maka di suatu siang, serombongan turis Indonesia berbaris menuju Korea Samgyetang beralamat di Seoul-si Jung-gu Seosomun-dong 55-3Rumah makan yang hanya menyajikan sup ayam semenjak tahun 1960's ini,  selain tercatat dalam 50 Top “Hi, Seoul Korean Restaurants” oleh Pemerintah Kota Seoul juga mendapatkan Michelin Award di tahun 2018.  They put the Michelin sign on the wall, cool!

Secara tradisi, sejatinya sup ayam ginseng dikonsumsi pada tiga hari istimewa di musim panas yaitu chobokjungbok, dan malbok (don't ask me what it is, LOL) yang merupakan tiga hari terpanas dalam setahun.  Namun demikian, rumah makan samgyetang selalu ramai sepanjang tahun.  Persis sebagaimana suasana resto yang kami alami di siang itu mengingat lunch time is peak hour.  Restoran yang menempati bangunan berlantai 4 itu memang padat pengunjung.


Restoran ini rupanya sering diliput oleh stasiun TV lokal seperti KBS dan SBS
Basically, Samgyetang adalah sup ayam dengan bahan-bahan yang diyakini baik untuk kesehatan.  Satu mangkok sup terdiri dari seekor ayam kampung muda utuh (that's right, utuh seekor!) yang direbus hingga empuk, bisa memakan waktu 2-3 jam.  Saking empuknya, daging ayam luruh dari tulang.  

Bagian perut ayam setelah dibersihkan, diisi dengan nasi ketan yang sudah direndam sebelumnya beserta ramuan tanaman obat yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.  Selain ginseng, ramuan lainnya adalah buah jujuba kering, bawang putih, daun bawang dan jahe.  Agar khasiatnya maksimal, semua bahan tersebut dicampurkan dalam keadaan utuh.  Protein dan mineral dari seekor ayam utuh yang direbus dengan tanaman obat inilah yang dipercaya baik untuk kesehatan dan mencegah penyakit.

Kebiasaan lainnya adalah, menyiram arak ginseng ke dalam kuah sup sesaat sebelum dikonsumsi.  I certainly passed this!  Pantas saja, selain kimchi (as always) di atas meja juga terdapat cangkir-cangkir putih kecil berisi cairan bening.


Korean Grilled Chicken "Dakgalbi", Gapyeong-gun


Apa istimewanya makan ayam panggang Korea atau dakgalbi?  Nothing special to be honest 😬

Kombinasi hawa dingin, rasa lapar dan side dish yang meramaikan menu kemungkinan besar adalah faktor-faktor yang membuat rasanya jadi "enak".

Menurut saya, yang menjadikan dakgalbi buatan An Ring Chicken Ribs resto ini istimewa adalah pemandangannya.  Terletak tak jauh dari lokasi parkir bis yang membawa wisatawan ke Nami Island, posisi resto terbilang dekat dengan danau.  Dapat dikatakan seluruh dinding resto terbuat dari kaca.  Sambil menikmati hidangan, kita disuguhi pemandangan Pulau Nami yang siang itu dari kejauhan tampak misty ditutupi kabut tipis.

Paket makan ayam panggangnya sendiri berupa semangkok nasi dan semangkok sup rumput laut.  Kimchi (kimchinya enak, lho) is a must-side-dish, plus lettuce segar beserta dip sauce + potongan bawang putih.  Nah, yang ini membuat saya keinget lalapan.  Dip sauce ini semacam sambal begitulah.  Tapi jangan bayangin seperti sambalnya Indonesia, ya.  Sambal Korea ini tidak pedas sama sekali.

Cara makannya; ambil selembar daun, isi dengan potongan ayam panggan dan bawang putih.  Bungkus, cocolin ke sambal lalu happ!


"Godeungeo gui" Grilled Mackerel, Sokcho

Penampakan Grilled Mackarel beserta teman-temannya.  Jepret dulu sebelum diserbu.
Lesehan ala Korea dengan penampakan hidangan yang tandas! 😉
Seperi yang dijelaskan di sini, Sokcho adalah daerah pantai.  Maka menu lokal yang dicicipi di salah satu malam adalah ikan bakar, tepatnya Makarel panggang atau Godeungeo gui.  

Dari semenjak menginjakkan kaki di dalam rumah makan, nostril kami sudah disambut oleh aroma khas makanan laut.  Sayangnya saya tidak mencatat nama kedai yang memang mengandalkan ikan bakar sebagai menu utama.

Rumah makan sederhana ini dikelola oleh sepasang suami istri (that's how they look to me) yang malam itu sibuk melayani rombongan kami yang notabene memang hanya kami pengunjung rumah makannya 😁

Menunya pun tidak fancy ala resto.  Selama masa kunjungan, baru kali saya melihat Tteok-bokki (baca topoki) dihidangkan sebagai side dish.  Kue beras dengan bumbu pedas tersebut umumnya dijadikan camilan.  Selain itu ada sup labu siam dan so pasti kimchi.  Walaupun rasa kimchi di sini tidak seenak kimchi di restoran dakgalbi, rumput laut produksi rumahannya malah enak banget.  

Malam itu, tidak hanya kembali ke hotel dengan happy-tummy, tak sedikit diantara kami yang membeli rumput lautnya!


Korean Braised Chicken "Jjimdak", Seoul


Sebelum getting around Myeong Dong, kami recharge tenaga dahulu dengan menu ini.  Letak restonya di keramaian Myeong Dong.  Jadi saat keluar restoran, langsung disambut kemeriahan tempat belanja yang jadi must-seen-place-for-foreigner di Kota Seoul.


Satu mangkuk besar Jjimdak disajikan di tengah meja dengan kimchi sebagai side-dish.  Lainnya standar restoran Korea; semangkok nasi, sumpit-sendok serta gelas serta sebotol air.

Pas dicicip, rasa menu ini mengingatkan akan semur ayam yang di-amini oleh teman satu meja.  Bedanya, "semur ayam Korea" ini pakai potongan kentang, wortel yang diberi sedikit soun serta potongan daun bawang sebagai garnish.  

Kalo ada sambal terasi dan kerupuk (teteuub yaaa 😚) mungkin rasanya jadi naik kelas.  

Sambil melahap habis Jjimdak (lafaaarrr...) menu ini melahirkan ide bagi "emak-emak-gak-mau-rempong-masak" cem saya ini.  Terpikir nanti untuk meniru di rumah dengan membuatnya sebagai hidangan rice-bowl; yaitu semangkok nasi dengan 1 macam lauk yang lengkap ingredients.  As you see, menu ini mempunyai protein dari ayam, kandungan serat wortel dan daun bawang.  Additional a chop of brocolli would it perfect, I guess.  

Dan ternyata prakiraan saya tidak meleset.  Dari hasil browsing, membuat Jjimdak ngga ribet.  Yang perlu resep aslinya, bisa nyontek di sini http://www.beyondkimchee.com/korean-braised-chicken-jjimdak/


Korean BBQ, The Tree Korean Resto, Seoul

Gambarnya blur akibat motret terburu-buru pake handphone. 
Ga enak hati sama yg lain, tiap mau makan ga pernah alpa jepret dulu 😂

The resto is packed by us!
And the last one is, well literally I forgot what the food name, yet remember the restaurant's name ie. The Tree Korean BBQ.  We had our last dinner here a while before went to Namsan Tower.

Walaupun judulnya BBQ, tapi menu yang kami santap malam itu semacam daging dengan bumbu semur with a LOT of garnish (green onion & carrot) on top of the beef.  Dan sebagaimana menu khas Korea, selalu ada side-dish yang menemani sajian utama.

Seperti terlihat pada gambar, side-dish yang disajikan terdiri dari irisan telur dadar, kimchi, acar sayuran, lainnya saya lupa 🙈

Sebenarnya masih ada satu tempat lagi; kami sempat makan di restoran dengan Chinese Food di Seoul.  Namun rasanya tidak perlu saya posting deh.  Well, who doesn't know Chinese Food?  Mie goreng, cap cay beserta kawan-kawannya hehe.

Itulah lima makanan khas Korea yang sempat saya cicipi selama perjalanan 5 hari.  Dari kelimanya, Samgyetang adalah menu yang paling berkesan.  Mungkin karena itu kali pertama pengalaman mencoba sup ayam ginseng.  There is always first time for everything 😉

Khusus restoran Samgyetang dan Dakgalbi yang saya sebutkan dalam postingan ini, sudah banyak diulas oleh para pelancong manca negara.  Means, they are recommended restaurants you may put the list for your Korean's food adventure.  Beberapa ulasannya bahkan dilengkapi keterangan "how to get there".  Silahkan googling to found out.  

Semoga pengalaman singkat saya icip-icip makanan Korea yang tak seberapa ini bisa jadi referensi tentang kuliner Negara Ginseng.  Well, at least you know what to eat on your next visit to South Korea, right?

Mas-issge deuseyo


Baca rangkaian jalan-jalan South Korea The Series



You May Also Like

41 comments

  1. Duh kebayang samgyetang kalau dimakan panas2 di cuaca dingin enak banget. Tulangnya copot dari daging.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut aku juga Samgyetang enaknya dikonsumsi di musim dingin walaupun secara kebiasaan itu adalah makanan musim panas ^_^

      Delete
  2. Saking lamanya dimasak sampai-sampai luluh lantak ya tulang-tulang ayamnya. Berarti semua sari nutrisinya keluar semua. Sehat lah pastinya. Enak juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Un. Kaldunya gurih banget. Ngga perlu pake karbo, juga udah bikin kenyang. Bayangin ayam seekor utuh buat kita sendiri. Alamaakkk!

      Delete
  3. Belum pernah makan Korean Food, tapi kayanya enak yaaa, nyoba ah kapan2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari sisi rasa, menurut aku banyak kemiripan dengan masakan Indonesia. Dan mereka juga suka pedas.

      Delete
  4. Ngiler sama sup ayam ginsengnya. Itu ayamnya gede banget, dimakan bareng2 sama temen2 bikin happy ya? hehe
    Penasaran hari terpanas di Korea kyk apa? yg jelas kyknya gak sepanas di sini kali ya #sokteu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau untuk saya yang ga bisa makan porsi besar, ayam ukuran segitu warbiyasak effortnya untuk ngabisin sendiri hehe.
      Mengingat secara geografis, Korea letaknya udah ke Utara, otomatis panas di sana gak sama dibandingkan panasnya Indonesia.

      Delete
  5. Saya keseleo baca ejaan korea. Untung baca dalam hati wkwkwk. Pasti lebih asik klo ditmnai oppa oppa ganteng. #maafkan saya ngehalu hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oppa ganteng hanya bertebaran di drakor. Dalam kehidupan nyata, susah nemun oppa ganteng di jalanan Kota Seoul

      Delete
  6. Wah..bayanginnya bikin terbit air liur.. Makan sup ayam dengan ginseng yang perut aynya diisi ketan hmmm... Yummy sptnya..

    ReplyDelete
  7. Wuaah keliatannya enak-enak banget ini. Btw, odeng mana? Kangen odeng, euy :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gw malah gak nyoba odeng di sana ^_^
      Odeng juga cocok tuh untuk melawan dingin.

      Delete
  8. Kebayang segar dan sehatnya ya SOP ayam ginseng ini, makanannya emang healthy ya Korean food..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nampaknya Korea memperhatikan keseimbangan gizi dalam serving makanannya. Ada serat, protein dan karbo.

      Delete
  9. Sebenernya makanan Korea kurang cocok sama lidahku. Tapi melihat sop ayam kampung utuh di atas, kok ya menggiurkan ya. Rasa ginsengnya berasa banget mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut aku, rasa ginsengnya ngga dominan. Jadi semacam sop ayam pada umumnya.

      Delete
  10. Pas banget nih, kayaknya tahun ini aku mau ada trip ke Korea! Sup ayam ginseng khas Korea emang enak banget dan pingin banget bisa nyobain masakan aslinya di sana! Aku juga pingin nyoba tteokbokki, ramyun, atau bibimbap-nya. Sayangnya aku kurang suka kimchi!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah enjoy your Korean Trip, mba Ruth. Hope you will have a good as much as I did. And yes, makanannya wajib coba.

      Delete
  11. Sama mbak, saat membaca makanan-makanan yang ada di tulisan jni, saya oun langsung tertarik dengan samgyetang.


    Sebagai pecinta ayam (terutama dadanya), rasanya sup sehat ini memang makanan paling wajib dicoba saat ke Korea nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalu Om Darius grup dada ayam, maka aku grup sayap ayam! qiqiq

      Delete
  12. Mnrtku rasa Korean Food itu enak enak ya Kak. Aku suka rasanya,sayangnya perut ku ngga cocok dg pedasnya keknya. Padahal aku suka rasanya teobokki dan daging yg tipis tipis itu loh. Tp sayang bgt perutku ngga bisa kompromi hiiiks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau soal pedas, menurut aku lebih pedas masakan Thailand yang memang kaya rempah mirip masakan Indonesia. Mereka juga punya jenis masakan yang ngga pedas seperti bibimbag, bulgogi, japchae. Mungkin bisa dicoba

      Delete
  13. aku mupeng banget sama sup ayam ginseng, pas baca utuh empuk dan luruh dari tulangnya, kebayang ayam opornya eyang yang empuuuk pas ada lontong lebaran, hehe..trus blm bs bayangin ada herbalnya gitu, hmmm, I will try someday. Tengkyu mb

    ReplyDelete
    Replies
    1. EMpuk ayamnya mirip oporlah namun karena sup maka rasanya lebih "light" dibanding opor santan. Mungkin kalo di Korea ada salam-sereh, bisa pake bahan yang juga kali hihihi. Adanya ginseng, maka masuklah ginseng ke dalam sup. However, enaklah!

      Delete
  14. masakan korea selalu menyenangkan buat diamati, meski beberapa kurang cocok di lidah saya, mungkin karena masakan indonesia banyak rempahnya ya, tapi kalo yang mirip2 seperti sop ayam jahe itu kayaknya enak banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibanding masakan Indonesia, memang kuliner Korea tidak sarat rempah tapi masih mending dibanding masakan Eropa yang flat banget hehehe.

      Delete
  15. Buat aku Topokki yang dijual ahjumma di pinggir jalan yang paling ngangeni dari semua makanan Korea.

    Tapi dari review-nya mbak, aku belum pernah nyobain yang ikan panggang itu. Duh, jadi penasaran dan pengen main ke Sokcho.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata orang Korea juga penggemar ikan. En so far, ikan bakarnya enak. Mix dengan side dish, tidak amis.

      Delete
  16. Grilled Chicken itu kelihatannya enak mbak. Disantap dengan sepiring nasi hangat pasti makin mantap. Yummy~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi kalo ditambah sambel, beeuuhhh, nikmeh! ^_^

      Delete
  17. Makanan Korea paling enak Mba pas di cuaca dingin makanannya pedas mantap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau cuaca dingin, sebetulnya paling nikmat menyesap sup. Sepanjang yang sudah saya coba, sup mereka enak-enak. Saya pernah coba sup sea food (semacam tomyam-nya Thailand), sudah pakai bumbu sambal khas Korea, dimakannya pas suhu dingin, duuuh, enak bangeettt hehehe #nostalgi

      Delete
  18. Mba Ratna seru banget kulineran beneran di Korea.. lebih autentic ya rasanya dibanding Korean Food di Indo. hehe. Kalau aku sukanya masakan korea yang ayam di hot plate gitu rasanya manis manis gitu tapi lupa namanya . haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, selain berkunjung ke tempat wisata, sekalian icip-icip kuliner lokal. Itung-itung memperkaya khasanah lidah ^_^

      Delete
  19. duh mba ngiler banget liat penampakan makanan Koreanya, memang bener sih katanya nggak ada yang lebih nikmati dari mencoba makanan di daerah asalnya. Ah jadi pengen makan Samgyetang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga bisa keturutan bisa icip Samgyetang, mba Sashy ^_^

      Delete
  20. Korea ini sebenernya ngga masuk daftar list negara yg pengen aku datangin hahahah tapiii kesini-sini banyak yg nulis ttg korea kok kayaknya asik juga datang ke sana, plus kalau aku lihat makanannya lebih enak & beragam dibandingkan Cina. Semoga suami mau diajakin jalan2 ke Korea biar aku bisa masukin bucket list jalan2 keluarga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesungguhnya ada banyak alasan membuat Korea Selatan masuk sebagai travel bucket list. Mulai dari negara 4 musim dengan biaya yang nggak mencekik, makanan, destinasi wisata dan kulturnya. Semoga paksu tergerak hatinya hahaha

      Delete

Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !