Perayaan Cap Go Meh Bogor 2014
"Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jerukke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia."
http://id.wikipedia.org/wiki/Cap_Go_Meh***
Ada dua versi terkait Cap Go Meh
yakni versi petani dengan versi orang intelektual. Versi petani Cap Go Meh
menandakan perayaan Imlek telah berakhir, keesokan harinya sudah kembali ke
ladang atau sawah untuk bekerja sehingga berakhirlah perayaan Imlek pada Cap Go
Meh itu.
Sementara versi intelektual, Cap
Go Meh merupakan perayaan dengan nilai ritual di mana para tatung/loya atau
dewa membuka kembali stempel para tatungnya yang telah ditutup sebelum perayaan
Imlek sebelum dibuka kembali setelah 15 hari terhitung Imlek. Karenanya ada
anggapan para tatung atau dewa turun atau kembali ke bumi sehingga perlu
diadakan arak-arakan tatung.
Terlepas dari versi mana yang dipakai, kabarnya ketika Dinasti Han memerintah dahulu, perayaan ini tertutup hanya untuk kalangan istana saja.
***
Dan saya pun menyaksikan ramainya iring-iringan tersebut pada perhelatan Street Festival Cap Go Meh 2014 Kota Bogor. Acara yang digelar di sepanjang Jalan
Suryakencana hingga Jalan Batu Tulis, pusat kawasan pecinan Kota Bogor, sukses
memenuhi rasa ingin tahu masyarakat tentang festival Tionghoa yang satu
ini. Saya bersama manusia lainnya
memadati ruas jalan kurang lebih 3 km, sabar menanti arak-arakan yang dimulai
pukul 5 sore dan berakhir hingga malam hari.
Oleh Pemerintah Kota Bogor, ajang
ini juga dijadikan sebagai pesta rakyat, merayakan keragaman warga kota yang
dari sejarahnya ternyata telah hidup berdampingan. Menurut sejarahnya, ada 3
etnis besar yang berdomisili di Bogor yaitu Cina, Arab dan suku asli Sunda
Bogor tentunya. Jadi selain menampilkan
atraksi Barongsai yang berasal dari Kota Bogor dan sekitarnya seperti Sukabumi
dan Jakata; Panitia juga menampilkan pawai kesenian nusantara dan pihak pendidikan seperti grup drum band SMP Negeri 1 Bogor, tak ketinggalan pelajar-pelajar berprestasi yang tergabung dalam kontingen Paskibra Kotamadya.
Menurut cerita orang-orang tua Bogor -termasuk almarhum kedua orang tua saya- masyarakat Bogor sedari dulu sudah terbiasa dengan Perayaan Cap Go Meh. Sayangnya budaya ini sempat mati suri atas
instruksi rezim Orde Baru yang mengharamkan segala sesuatu berbau Tiongkok.
Pose dulu dekat OnCom (Ontel Community) |
Kebiasaan membagikan ang (merah) pao (sampul biasanya berisi uang) juga terlihat sepanjang jalannya arak-arakan. Penonton memberikannya baik pada operator naga maupun singa liong. Lucunya, bagi penonton yang memilik toko dengan bangunan bertingkat akan memberikan ang pao dengan menggunakan tongkat seperti kail layaknya orang yang sedang memancing.
Benar-benar pesta rakyat; meriah banget. Ruas jalanan tertutup oleh manusia. Sampai-sampai peserta pawai kesulitan untuk berjalan. Kabarnya, Cap Go Meh Bogor 2014 kemarin adalah yang terbesar di Indonesia. Sampai ngalahin perayaan sejenis di Singkawang yang populasi etnis Tionghoanya tidak sedikit. Namun sebaiknya bukan itu yang digaris bawahi. Budaya dan sejarah adalah akar manusia. Manusia yang lupa budayanya adalah manusia yang lupa akarnya. Keragaman yang kita miliki seyogyanya jadi modal untuk kita semua berkembang lebih baik lagi.
Seperti berlian, tetap akan terlihat indah, walaupun potongan setiap sisinya tidak ada yang sama.
5 comments
selamat deh bagi yang merayakannya
ReplyDeleteAih cakep foto-fotonya :)
ReplyDeleteSaya juga ke sana, tapi dalam rangka kulakan. Jam 3 sore sudah ramai. Baru tahu mau ada cap go meh. Buru2 pulang krna harus anter kardus belanjaan, jadi ga sempet nonton :(
belum pernah nonton padahal orang Bogor :(
ReplyDeleteSesekali gak ada salahnya dilihat. Buat nambah cerita, kang ^_^
Deletean exciting festival
ReplyDeleteHai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !