My Dairy Note's

Life Style & Family Blog Indonesia

    • Home
    • About
    • Disclosure
    • Life Style
      • Books & Movie
      • Travel
      • Culinary
      • Fotografi
    • Women in Tech
      • Blogging
      • Techno
    • Midlife Series
      • Family
      • Wellness
    • Career & Project Management
      • Project Management


The reason behind of dairy was inspired by dairies food.  
Dairies have kinds of derivatives but it doesn't lose its original flavor.  Milk for instance. 
Milk -as we all know- is valuable for health and goods for all ages. 
Same thing I would like my blog to be. 
 It has various topics and useful without limitation for the reader.

***
Day 3 - #blogchallenge

Melanjutkan #blogchallenge dari #BPN30dayChallenge2018.  Tema hari ketiga adalah "Kenapa memilih nama blog yang digunakan sekarang?"

Pertanyaan biasa tapi jawabannya bisa panjang.  Karena dari semua tahapan memulai ngeblog, ternyata memilih nama blog memakan waktu yang membuat saya merenung lama.  Galaunya setengah mampus,  mirip-mirip saat memilih nama anak dulu.  Walaupun lebih galau memilih pasangan, eaaa!

Dan ngga kepikiran juga pakai nama sendiri untuk blog.  Tambahan lagi, di saat saya mulai ngeblog, rasanya masih jarang yang menggunakan nama pribadi sebagai nama blog.  Email address aja masih banyak yang pakai nama al4Y.  Mungkin saat itu kesadaran akan branding belum seperti sekarang.  Masa dimana ngeblog is just for fun! 😁

Walau berawal dari blog is for fun tapi sudah ada keinginan blog ini memuat beragam informasi yang bermanfaat, siapun pembacanya.  Persis seperti yang saya jabarkan di bagian About Me.  Dan entah kenapa yang terlintas di kepala adalah "susu".  

Dari pengajaran guru jaman TK/SD jaman baheula, kita sudah diberi pengertian jika susu merupakan minuman dengan kandungan gizi yang menyehatkan tubuh.  Begitu pula dengan saya; susu adalah menu sarapan pagi wajib dan surprsingly masih lanjut sampai sekarang.  Bisa dibilang, susu sudah menjadi bagian dari hidup saya selama ini.  Dan ndilalah, anak-anak juga doyan.  Cairan putih lezat ini selalu stand-by di lemari pendingin.  Ngga ada susu, bisa heboh seisi rumah.  Sampe segitunyaa!

Buat saya, susu itu juga multi fungsi.  Selain diminum langsung, susu dapat dijadikan campuran makanan dan jadi penganan yang enak.  Bikin makaroni schotel, pakai susu.  Buat puding roti, ada susunya juga.

Derivatif susu juga nggak kalah lezat. Emang sih, ini subyektif banget.  Tapi gimana ya, saya doyan pake banget!  Mulai dari keju hingga yoghurt.  Susu terkandung dalam coklat (who doesn't like chocolate?).  Es krim jadi enak karena ada susunya!  See?  Dan semua yang saya sebutkan adalah makanan kesukaan saya 😆

Begitulah jika seorang pehobi makan disuruh membuat nama.  Filosofinya ngga jauh-jauh dari isi perut wkwkwk.  Untung nama anaknya jauh dari unsur makanan 😂

Berangkat dari pemikiran "mulia" tersebut maka lahirlah MY DAIRY NOTE's, laman yang sedang Anda baca.

Selama blog ini ada; harapannya siapapun yang membaca beragam postingan yang ada di laman ini akan mendapatkan informasi yang bergizi bermanfaat.  Sebagaimana manfaat susu untuk kesehatan.  Yeaay!!

Selamat datang di MY DAIRY NOTE's dan sering-sering mampir ya!

Happy reading 😁


Share
Tweet
Pin
Share
8 comments

Books, movies, taking a picture and traveling is what I wrote the most.  
As you could find as a category in this blog.



Sebagai blogger penganut aliran random yang istilah kekininannya life style blogger, saya memiliki kebebasan untuk menulis apa saja. Yeay!! 

Terkesan dengan sebuah film; posting di blog. Habis halan-halan seru bareng temen, langsung ditulis.  Nemu tempat ngopi di Bogor yang dekornya bagus untuk moto-moto pun gak luput jadi tulisan. Intinya, apapun yang masuk dalam radar "interest" saya dan nulisnya juga bikin semangat,  bisa jadi materi blog post.  It feels so deliberating 😄   

Nah, topik apa saja yang masuk dalam radar "interest" saya?

1. Travel

Melihat ke belakang, ini adalah momentum saya nge-blog khususnya tentang perjalanan.  Tahun 2011, belum lama ngeblog dan berbekal pengalaman liburan keluarga bawa balita, saya memberanikan diri jadi guest writer di salah satu blog tukang jalan.  Surprisingly, tulisannya diterima.  Saking senengnya, sampai sekarang saya simpan link-nya.  Ini artikelnya.

Selain termovitasi untuk terus menulis ngeblog, travel story menjadi salah satu tema blog yang saya sukai.  

Buat saya tema Travel ngga selalu cerita perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri; walaupun mulanya begitu.  Saat menemukan pemahaman konsep travelnya Montaigne, bahwa the pleasure of travel means self-exploration; and as resource of memories and experience, maka menikmati destinasi wisata air terjun atau tentang taman kota sudah bisa jadi ide.   

2. Kuliner

Emang dasarnya tukang makan, makan apa di mana pun ditulis.  Mulai dari jajanan enak pinggir jalan hingga restoran, tak luput dari ulasan.   

Kegemaran menulis tentang kuliner Bogor ternyata jadi keuntungan tersendiri.  Saat ada teman yang bertanya tentang rekomendasi tempat makan di Kota Hujan tempat kami berdomisili, saya tinggal kasih url link blog post sendiri.  Lumayan buat naikin page view hehehe.


3. Techno

Seperti yang jelaskan di sini bahwa setelah ngeblog, banyak hal yang saya pelajari; baik nyomot dari hasil forum diskusi, membaca artikel how-to hingga nonton video tutorialnya untuk kemudian saya praktekan.

Nah, hasil membaca dan praktek itulah yang saya buat menjadi blog post dengan label Tips & Tutorial.   Dengan harapan, sekiranya ada teman-teman blogger mengalami kesulitan serupa, bisa langsung dapat solusinya.  

Sedangkan label Techno adalah kumpulan post saya sebagai seorang techno enthusiast.  Apa aja isinya?  Makanya baca, ya!  😁


4. Fotografi

Prinsipnya sama dengan tema Techno, hanya beda tema.  Postingan yang saya labeli dengan Fotografi  ini didominasi oleh pengalaman saya belajar motret plus all related matters to photography.

Dan sudah memberanikan diri untuk posting tentang BTS (Behind The Scene) dan tips motret walau masih sedikit.  Semoga ke depannya makin banyak, ya.  Aamiin.


Jadi benar adanya.  Ibarat toko, maka blog adalah etalase ruang pamernya.  It reflects the man behind the screen 😉

Happy blogging!

===

#BPNDay2
#bloggerperempuan #BPN30dayChallenge2018

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments



When people asked why do they blogging.  The most common answer would be, "...because I like writing."

Is only "writing" good enough for blogging? It depends; it might yes or not.

Despite the fact someones like writing or not; when it comes to blogging, The Marketing Guru Seth Godin classifies 4 criteria:
  • First, people who have ideas -even a simple one- and wants to write them down.
  • Second, people who have dazzling thoughts to share with others.
  • Three, those who eagerly convey a truth
  • and last, Four, someone who is determined their passion in persistent.
And where am I on those four groups?  Let's have a look one-by-one.


  • Am I having dazzling thoughts to share?  Err....difficult to say as I am not there yet LOL.
  • Do I convey a truth about something?  I am not a saint or priest, so I left this option open.
  • Looking at a number of blogs posts so far, check my Blog Archive, I could tell I hardly convince you if I'm a persistent blogger.
So yep, I am in criteria #1!

I am an ordinary working-mom who likes sharing ideas.  Well, not only ideas.  Sometimes I also write stories or even just opinion.  I thought it's a waste if they're only sitting on my minds.  No harms for sharing a good piece, yes?

Is happiness the only thing that keeps me blogging?  

Apparently not.


Story To Tell

Everyone has a story to tell. It may sound cheesy but it's the truth.

When I'm sharing mine, I hope it is entertaining and inspirational at the same time. Hopefully, I have accomplished the goal.

Learning Cycle

Do you think writing is enough for blogging? Well sorry, my friend, it is not. It takes a lot -again-a LOTS more than just writing. Moreover, we don't have a background in computer science.

There is a moment when you start to realize why your blogger's fellow post got viral while yours is not. And you surprise why others have high pageview but not yours. Next, you are questioning why your blog post never recognizes by Google engine and sit as #1.

It will end up with an exhaustive list, which happens to me as well. And all those are conditions that relate to technical issues such as algorithms and SEOs. A specific discipline to learn about.

What did I do to answer those why(s)?

None other than learning. I browse and read countless articles about blogging tips, particularly from overseas. When Youtube hike, I watched the video tutorial too. I even subscribe to free online courses.

Did I do that at the same time? Certainly nope.

My learning pace just like a baby step; one at a time. I choose a subject by interest or by problems occurs due to blogging. Normally "problems" success in forcing me to learn thoroughly, seek a solution to make 😃.

Without knowing, we become a tech-savvy. 😎

Blogging time @kukicafebogor  

Communities and Networking


The learning cycle has bridged me with communities.  This group of people with same interest become my learning pot and my social engagement.

Moreover, we need to join the crowd to get involved with the conversation.  No, it is not for us to look "cool" but it is more to keep us updated.


Self Esteem

Remember Maslow's Theory?

After fulfilling their basic need, a man will satisfy their hunger for self-esteem and actualization.  People have a million ways for a showcase.  Somehow blogging is not only fashionable for me, but also self-proven.  

It took me by surprise that I can write and people read it.  It may in my gene but I just didn't know it.  So I may take it for granted if I waste this gift from God.  Agree?

Monetizing

Among all senses people are blogging these days, I think this is the most compelling reasons.  When I started blogging eight years ago, it was purely for the sake of fun.  Never cross my mind this online journal will provide me with many opportunities.  When one agency dropped an email, pursuing me to work with them, everything changed.  Ever since blogging is not the same as it was before.

Blogging takes me to the land I've never imagined.  From product influencer to a reviewer; invited by a restaurant and hotel to share the experience of using their services.  Those are a few privileges I could enjoy as a blogger.

Is that all?  As if one door opens and leads me to another one.  Blogging embraces me to another form of passion for photography.  Eventually, these are the dynamite duo when you know how to play with them.  For those who blog knows the mantra; content is the king.  Therefore writing skill is crucial.  If we are able to embellish our website with stunning images, it surely boosts the result.


When I looked back, I was amazed by how far blogging has put me where I am standing now.  Yet, wondering where it will take me next.

Nevertheless, I always come back to where I belong; writing to share.

===

#BPNDay1
#bloggerperempuan #BPN30dayChallenge2018

Share
Tweet
Pin
Share
8 comments

Perjalanan ini dilakukan sebelum terjadinya bencana alam gempa yang menimpa Lombok pada Agustus 2018 
----

Dibalik asumsi awam yang acapkali berkomentar "Enaknya, bisa jalan-jalan!"  Seringnya lingkup perjalanan dinas itu adalah bandara-hotel-tempat meeting-hotel (lagi)-bandara lalu pulang.  Membosankan?  Kadang-kadang.  Lebih tepatnya; melelahkan.  Apalagi jika pertemuan dinas memakan waktu yang tidak sebentar.  Bisa jadi rapat dari pagi hingga petang.  Sudah sore, mau jalan-jalan ke mana?

Untuk kondisi seperti ini, biasanya saya menyiasatinya dengan merancang waktu kedatangan sehari lebih cepat atau extend stay, minimal 1 hari sesudah pekerjaan selesai.  Namun seringnya saya memilih opsi pertama.

Keuntungan dari H-1 adalah saya punya spare waktu untuk eksplorasi daerah yang saya kunjungi.  Tentunya dengan mengumpulkan referensi entah pada kawan yang sudah pernah berkunjung ke daerah yang dimaksud.  Atau kumpulkan informasinya melalui browsing.  Minimal mendatangi spot-spot setempat yang iconic.

Maka saat beberapa waktu yang lalu mendapatkan tugas untuk menghadiri workshop di Lombok dengan agenda yang padat; saya langsung koordinasi dengan kawan-kawan lainnya mulai dari menetapkan jadwal penerbangan yang sama hingga memilih tempat wisata yang bisa kami kunjungi dalam sehari.  Berbekal pengalaman ke Lombok sebelumnya, saya bisa mempunyai gambaran tempat wisata khas Lombok apa saja yang  feasible diakses dalam waktu relatif pendek.


Memangnya Lombok punya ciri khas apa, sih?  

Pulau yang luasnya sekitar 19 ribu KM²  ini didominasi oleh Suku Sasak dengan mayoritas beragama Islam.  Keindahan pantainya tidak kalah dengan kepulauan lain yang berada di timur Indonesia. Bahkan pemerintah daerahnya berambisi untuk menjadikannya sebagai Bali Ke-2.  Siapa yang tahu pesona Gili Trawangan, Gili Menok dan Giri Air?

Dan rute sehari berikut ini sudah mencakup tempat wisata yang mewakili ciri-ciri Lombok tersebut.

Desa Sade

Dapat dikatakan Desa Sade yang luasnya sekitar 5,5 hektar ini adalah tempat wisata yang paling dekat lokasinya dari Bandara Internasional Praya, Lombok Tengah.  Beralamat di Desa Rembitan, desa yang didaulat sebagai Desa Wisata di tahun 1989 ini berjarak sekitar 8 KM dari Praya dan dapat dijangkau dalam waktu 20 menit.

Sesaat menapaki gerbang desa, kita akan segera dihampiri oleh seorang "tour guide lokal" yang biasanya merupakan penduduk setempat.  Saya pribadi menghargai kehadiran mereka.  Mengunjungi tempat wisata ini tanpa pendampingan ibarat berjalan dengan peta buta.  Kita gak akan tahu keunikan apa saja yang dimiliki oleh desa yang ternyata memiliki ketentuan jumlah rumah tidak boleh melebihi 150.  Pokoknya, nggak akan rugi deh.

Apakah berbayar?  Seikhlasnya saja.  Mereka tidak menentukan tarif.  Donasi dari pengunjung akan masuk ke kas desa untuk kemaslahatan bersama.

Contohnya; kali pertama mengunjungi dusun asli Suku Sasak pada tahun 2015, gapura desa masih under construction.  Begitu juga dengan balai pertemuan desa.  Pada kunjungan kedua ini, dua bangunan tersebut sudah berfungsi sebagai mestinya.

(Ki) Gapura Desa Sade (Ka) Aneka aksesoris


(Ki) Broken Door - (Ka) Gentong Tempat Berwudu


(Ki) The Alley - (Ka) Just Me 😎

Lapak Suvenir


Pohon Cinta, tempat pemuda-pemudi Desa Sade memadu janji 

Aksesoris

Kain tenun motif Suku Sasak

Wefie with the Gank di pelataran Mesjid Desa Sade

Foto lagi di depan Rumah Adat Desa Sade


Pantai Tanjung Aan, Mandalika

Selepas dari Desa Sade, perjalanan dilanjutkan ke arah selatan yaitu kawasan Mandalika.  Keunikan kawasan yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia ini kita dapat mengunjungi beberapa spot yang bersinggungan dengan laut diantaranya Pantai Kuta (iya, Lombok juga punya Kuta),  Tanjung Aan, Pantai Aan, Bukit Merese dan Batu Payung.  

Suka berburu sunset?  Coba arahkan tujuannya ke Merese Hill Sunset.

Yang saya sukai dari tempat wisata ini adalah suasananya yang tenang.  Cocok banget bagi para pencari ketenangan.  Letak Pantai Aan di teluk membuat ombak yang menepi tidaklah beringas.  Deretan pohon kelapa jauh menjorok ke daratan.  Menyisakan jarak yang luas dari bibir pantai hingga lokasi parkir.  

Dua kali saya ke sini, selalu disambut ketenangan yang sama.  Betah rasanya berlama-lama.  Apalagi jika bersama kesayangan.  Uhuk!

Sea view dari atas Bukit Merese


Wefie with the Gank ^_^

Di atas Bukit Merese


Masjid Islamic Centre Mataram

Matahari sudah tergelincir ke peraduan saat kendaraan mengarah ke Kota Mataram yang letaknya sekitar 60KM di Lombok Barat.  

Sebelum melepas penat di penginapan, kami sempatkan beribadah salat Magrib di Masjid Islamic Centre Mataram, rumah ibadah kebanggaan masyarakat Pulau Seribu Masjid.  

Bangunan masjid paling megah diantara lima ribu masjid yang tersebar di Lombok dan Sumbawa, berdiri di atas lahan 6 hektar.  Masjid yang dilengkapi eskalator ini mempunyai menara menjulang setinggi 114 meter.  Dari menara inilah konon jika cuaca cerah pada siang hari, kita dapat melepas pandangan ke seluruh pulau. 

Sedangkan pada malam hari, penggunaan lampu dengan warna yang beraneka menambah semarak penampakan masjid pada malam hari.  Itulah keunikan tempat ibadah yang juga ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai tujuan wisata religi Pulau Lombok.







Share
Tweet
Pin
Share
12 comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Me


          

recent posts

Popular Posts

  • 5 Mie Ayam Enak di Bogor
  • Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon
  • Paralayang; Uji Nyali di Puncak Kebun Teh

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June 2025 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  June 2022 (2)
  • ►  2021 (12)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (2)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  February 2021 (1)
    • ►  January 2021 (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  October 2020 (1)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (1)
    • ►  January 2020 (1)
  • ►  2019 (17)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  October 2019 (2)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (4)
  • ▼  2018 (25)
    • ►  December 2018 (4)
    • ▼  November 2018 (4)
      • The Philosophy of My Dairy Note's
      • 4 Tema Blog Yang Saya Sukai
      • 5 Reasons Why I Keep Blogging
      • Hanya Sehari di Lombok? Kunjungi 3 Tempat Wisata Ini
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December 2017 (5)
    • ►  November 2017 (3)
    • ►  October 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (1)
  • ►  2016 (37)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (4)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (9)
    • ►  March 2016 (8)
    • ►  February 2016 (3)
    • ►  January 2016 (6)
  • ►  2015 (75)
    • ►  December 2015 (2)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  September 2015 (6)
    • ►  August 2015 (5)
    • ►  July 2015 (19)
    • ►  June 2015 (4)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (7)
    • ►  March 2015 (5)
    • ►  February 2015 (9)
    • ►  January 2015 (5)
  • ►  2014 (39)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (2)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  August 2014 (5)
    • ►  July 2014 (2)
    • ►  June 2014 (3)
    • ►  May 2014 (4)
    • ►  April 2014 (2)
    • ►  March 2014 (2)
    • ►  February 2014 (5)
    • ►  January 2014 (7)
  • ►  2013 (36)
    • ►  December 2013 (5)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (6)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (2)
  • ►  2012 (28)
    • ►  December 2012 (2)
    • ►  November 2012 (3)
    • ►  October 2012 (3)
    • ►  September 2012 (4)
    • ►  August 2012 (4)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  May 2012 (1)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (1)
    • ►  February 2012 (1)
    • ►  January 2012 (3)
  • ►  2011 (28)
    • ►  December 2011 (2)
    • ►  November 2011 (3)
    • ►  October 2011 (1)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (2)
    • ►  June 2011 (4)
    • ►  May 2011 (1)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  March 2011 (3)
    • ►  January 2011 (3)
  • ►  2010 (2)
    • ►  December 2010 (1)
    • ►  June 2010 (1)

Created with by BeautyTemplates